PWYP Indonesia bekerjasama dengan Article 33 menyelenggarakan workshop “Kontekstualisasi Extractive Industries Transparency Intiative (EITI) Indonesia di lima daerah (Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat dan Papua/Papua Barat)” pada tanggal 8-9 April 2013 di Jakarta. Workshop ini dihadiri oleh perwakilan dari lima daerah tersebut yaitu Lembaga Pemberdayaan dan Aksi Demokrasi (LPAD) Riau, Lembaga Pengembangan Masyarakat Pesisir dan Pedalaman (LePMIL) Sulawesi Tenggara, Swandiri Institute Kalimantan Barat, Solidaritas Masyarakat Untuk Transparansi (SOMASI) Nusa Tenggara Barat dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Papua. Hadir pula perwakilan anggota PWYP Indonesia di Jakarta seperti IESR, IPC, PATTIRO dan Indonesia Corruption Watch (ICW).

Workshop ini diawali dengan presentasi dari David W Brown (World Bank) tentang Aliran penerimaan dari sektor ekstrakitf dan Ambarsari Dwi Cahyani (Sektretariat EITI Indonesia) terkait pelaksanaan EITI di Indonesia.

Workshop ini membahas bagaimana menggunakan laporan EITI tahun 2009 untuk melakukan advokasi yang berkaitan dengan pengelolaan penerimaan negara dari sektor migas dan minerba di lima daerah tersebut.  Masing-masing perwakilan lembaga di lima daerah tersebut memaparkan desain rencana aksinya sebagai berikut :

  1. LPAD Riau
    Riset Aksi Terkait Laporan EITI di Provinsi Riau
  2. Swandiri Institute Kalimantan Barat
    Menuju Transparansi Spatial Dalam Sektor Ekstraktif di Provinsi Kalimantan Barat
  3. LePMIL Sulawesi Tenggara
    Pemetaan Unit Produksi dan Aliran Penerimaan Dari Pertambangan Nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara
  4. SOMASI Nusa Tenggara Barat
    Meningkatkan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat Sipil Dalam Implementasi EITI di Provinsi NTB
  5. AJI Papua
    Menciptakan Produk Komunikasi Untuk Meng-kontekstualisasi-kan EITI Indonesia Untuk Masyarakat Lokal di Papua

Sebagai penanggap dalam workshop tersebut diantaranya Firdaus Ilyas (ICW), Sulastio (IPC), Maryati Abdullah (PWYP Indonesia) dan Wasingatu Zakiyah dari  Institute Development and Economic Analysis (IDEA) Jogja