The Ford Foundation

The Ford Foundation adalah lembaga penyedia pendanaan yang bersifat non-profit dan mandiri. Selama lebih dari 75 tahun, telah bekerja dengan organisasi dan individu yang berada di garis depan perubahan sosial di seluruh dunia melalui misi untuk memperkuat nilai demokrasi, menanggulangi kemiskinan dan ketidakadilan, dan mempromosikan kerjasama internasional. Di Indonesia, bertujuan untuk menciptakan kesempatan ekonomi dan meningkatkan akses dan partisipasi dalam tata kelola untuk komunitas miskin dan terpinggirkan secara sosial. Ford Foundation mendukung program PWYP Indonesia untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kutukan sumberdaya alam berupa kesejahteraan yang rendah di daerah kaya sumberdaya alam. Intervensi yang dilakukan berupa penguatan tim penanggulangan kemiskinan di daerah, penguatan sistem informasi dan data kemiskinan daerah, transparansi penggunaan penerimaan dari dana bagi hasil SDA untuk penanggulangan kemiskinan di daerah-daerah kaya sumberdaya alam.

The Asia Foundation

Program Selamatkan Hutan dan Lahan Melalui Tata Kelola Hutan dan Lahan yang Baik (SETAPAK) oleh The Asia Foundation merupakan program yang didanai oleh United Kingdom Climate Change Unit – British Embassy. SETAPAK berfokus pada tata kelola hutan dan lahan yang baik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta memastikan manfaat dari sumber daya alam didistribusikan secara berkelanjutan dan berkeadilan. SETAPAK-The Asia Foundation mendukung program PWYP Indonesia untuk mendorong perbaikan tata kelola melalui penguatan kapasitas CSO dalam mengadvokasi tata kelola sektor kehutanan dan pertambangan minerba, serta membangun dialog multipihak, dan mengembangkan keterbukaan data spasial di sektor industri ekstraktif berbasis hutan dan lahan.

SEATTI – HIVOS

Southeast Asia Technology and Transparency Initiative (SEATTI) adalah inisiatif bersama antara Omidyar Network dan Hivos. SEATTI didirikan dengan tujuan untuk mendukung organisasi masyarakat sipil yang ingin dan menggunakan platform teknologi dan media platforms untuk memperkuat publik di masing-masing negaranya, memastikan lembaga publik untuk transparan dan akuntabel. SEATTI-Hivos mendukung program PWYP Indonesia untuk mendorong pengembangan platform open data di sektor ekstaktif yang dapat diakses dan digunakan publik serta machine-readable, membangun percontohan penguatan peran dan pelibatan masyarakat dalam memantau sektor ekstraktif dan anggaran pemerintah di skala daerah.

NRGI

The Natural Resource Governance Institute — (NRGI) membantu publik menyadari manfaat dari potensi minyak, gas dan mineral di negaranya. NRGI melakukannya melalui pemberian asistensi teknis, advokasi, riset terapan, analasis kebijakan, dan pengembangan kapasitas. Natural Resources Governance Institute (NRGI)melalui program Ikatan Kemitraan Asia Tenggara-Amerika Serikat (IKAT-AS) mendukung program PWYP Indonesia untuk menguatkan kapasitas melalui pertukaran pengalaman dan pembelajaran melalui mempromosikan manajemen yang efektif, transparan, dan akuntabel dalam sektor minyak, gas dan sumber daya minera loleh otoritas nasional di kawasan Asia Tenggara.

Voice - HIVOS

Voice adalah pemberi dana hibah inovatif yang mendukung setiap kelompok terpinggirkan dan terdiskriminasi di sepuluh negara di Afrika dan Asia. Program ini bertujuan untuk memperkuat dan menghubungkan suara-suara yang sejauh ini belum terdengar sehingga tidak ada lagi yang tertinggal. Inisiatif ini dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Belanda dan dieksekusi oleh konsorsium di antara Oxfam Novib dan Hivos. Di Indonesia, Voice dikelola oleh Hivos yang kini telah bekerja di 12 provinsi sebagaimana tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani dengan pemerintah Indonesia. VOICE mendukung PWYP Indonesia dalam melakukan pemberdayaan kelompok dan komunitas lokal untuk membentuk gerakan advokasi di seluruh Indonesia demi menciptakan perubahan yang paling dikehendakinya. Hal ini ditujukan untuk memastikan pemenuhan hak-hak masyarakat adat atas akses sumber daya produktif seperti lahan, air, lingkungan dan sumber daya alam lain yang menjadi sumber mata pencaharian kehidupan mereka.

EIFG - WRI

Tata Kelola Hutan dan Industri Ekstraktif (EIFG) adalah program dana hibah dari World Resources Institute (WRI) yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan alat Global Forest Watch (GFW) secara meluas dan inovatif kepada kelompok masyarakat sipil di seluruh dunia. Dana ini memberikan dukungan finansial dan teknis kepada organisasi masyarakat sipil untuk menerapkan sistem peringatan dini deforestasi demi mendukung kerja mereka dalam melestarikan pengelolaan hutan lokal dan praktik konservasi, melakukan advokasi dan kampanye berbasis bukti, dan mempromosikan transparansi yang lebih luas dalam pengambilan keputusan penggunaan lahan. EIFG mendukung PWYP Indonesia mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam upaya pelestarian hutan di Provinsi Papua Barat dengan menyadingkan data GFW, GLAD Alert, dan data pertambangan, serta melaporkan hasil temuan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan terkait agar bisa melakukan respon cepat dan penegakan hukum atas temuan pelanggaran di kawasan hutan.

Inisiatif Kemitraan Asia Tenggara – United States (IKAT-U.S.)

Inisiatif Kemitraan Asia Tenggara – United States (IKAT-U.S.) adalah upaya baru dari Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk memfasilitasi ruang berbagi keahlian dan pengalaman kelompok masyarakat sipil Indonesia di luar Indonesia dengan mengembangkan dan mengimplementasikan program seputar isu demokrasi, pemerintahan, dan hak asasi manusia dalam kerangka kemitraan antara masyarakat sipil A.S. dan negara-negara Asia Tenggara. Dikoordinasikan oleh Natural Resources Governance Institute (NRGI), IKAT-US mendukung PWYP Indonesia melakukan inisiasi penguatan kapasitas lintas-negara dan berbagi pengalaman tata kelola industri ekstraktif di negara-negara Asia Tenggara, termasuk di dalamnya mempromosikan bagaimana pengembangan model implementasi Extractive Industries Transparency Initiative (EITI) atau mekanisme lain terkait reformasi tata kelola industri ekstraktif, penguatan kapasitas, advokasi kebijakan, dialog multipihak serta advokasi dalam mempengaruhi kebijakan di tingkat regional khususnya di ASEAN.

World Bank

Bank Dunia mengembangkan Program Global Partnership for Social Accountability (GPSA) pada tahun 2012 dengan tujuan membangun keterlibatan konstruktif antara pemerintah dan masyarakat sipil untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan di mana umpan balik warga digunakan untuk memecahkan masalah mendasar dalam pemberian layanan dan untuk memperkuat kinerja lembaga publik.

GPSA mendukung PWYP Indonesia melalui Program Akuntabilitas Sosial Kolaboratif Sektor Pertambangan Mineral dan Batubara yang bertujuan untuk berkontribusi dalam meningkatkan pengelolaan dan tata kelola di sektor pertambangan melalui mekanisme akuntabilitas sosial kolaboratif.