Konsumsi energi ASEAN diperkirakan meningkat karena faktor pertumbuhan ekonomi dan populasi yang signifikan di wilayah tersebut. Adanya peningkatan batubara karena sumber daya tersebut dijadikan pengganti minyak dan gas alam.

ASEAN memainkan peran penting dalam konsumsi dan produksi batubara di Asia Pasifik. Dengan menggunakan pendekatan rantai nilai, diperkirakan produsen batubara negara-negara di ASEAN akan memiliki kesempatan untuk memaksimalkan pasar melalui perdagangan bilateral atau kerangka kerja Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA dapat mendorong integrasi pasar di ASEAN, membangun kesadaran negara-negara ASEAN untuk mengembangkannya infrastruktur dalam kecukupan energi, serta pengembangan batubara bersih teknologi. Produksi batu bara di ASEAN masih akan bertumpu pada Indonesia sebagai negara eksportir utama di ASEAN. Kebijakan energi tiap negara di ASEAN sudah banyak dari hal-hal yang sama, yang dimana menyediakan ruang pembangunan lebih lanjut dalam kerjasama mengelola fitur energi. Masa depan sektor batubara di ASEAN akan sangat bergantung pada kemajuan teknologi, perbaikan tata kelola, efisiensi transportasi, dan konektivitas antara negara-negara. Memperkuat kerjasama dan koordinasi harus menjadi kunci dari strategi bagi negara-negara ASEAN untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi MEA.