Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran program Reversing the Resource Curse (RRC), sekretariat nasional PWYP Indonesia membuka peluang untuk bermitra dengan organisasi masyarakat sipil dalam menjalankan beberapa kegiatan, khususnya yang berkaitan dengan isu-isu yang menjadi fokus dalam program RRC. Sebagaimana di tahun 2017, yang menghasilkan 5 (lima) kerja sama dengan fokus isu pada tindak lanjut hasil korsup GNPSDA–KPK, pengelolaan penerimaan sektor ekstraktif untuk penanggulangan kemiskinan di level sub-nasional dan desa, serta seri penulisan pembelajaran bagi masyarakat sipil dan agen perubahan.
Pada tahun 2018 ini, PWYP Indonesia kembali mencari mitra pelaksana kegiatan program, khususnya yang berkaitan dengan isu-isu program RRC, yang dengan menggunakan pendekatan utama berupa riset dan advokasi kebijakan, kolaborasi strategis (ko-kreasi) multi-pemangku kepentingan, pengembangan inovasi open data dan strategi komunikasi, serta inisiatif khusus outreach kaum muda dan perempuan dalam mendorong reformasi tata kelola sumber daya ekstraktif.
Setelah melalui tahap seleksi dan review proposal yang dilakukan oleh komite seleksi Sekretariat nasional PWYP Indonesia, berikut 4 (empat) Pemenang Call for Partner 2018:
- Walhi Sumatera Barat – Studi “Perempuan dan Batubara di Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat
- Fitra Riau – “Mengawal Implementasi ADD Khusus Migas melalui penguatan peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau”
- Indonesia Parliamentary Center (IPC) – Studi “Asesmen Peran Parlemen dalam Mendorong Refirmasi Kebijakan Sektor Industri Ekstraktif di Indonesia”
- Fitra Jawa Timur – “Asistensi Proses Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Memperhatikan Faktor Kapasitas dan Volatilitas Fiskal dari Industri Ekstraktif di Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur”
Keputusan komite seleksi Call for Partner 2018 bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
Link Terkait: