“Menolak tambang sampai hari kiamat”, begitulah komitmen bersama masyarakat Pining dalam menjaga hutan Leuser agar tetap lestari. Pernyataan bersama ini diikrarkan pada 26 Mei 2016 lalu, yang diinisiasi oleh Aman Jarum selaku tokoh masyarakat adat setempat. Masyarakat Pining mempunyai hubungan yang erat dengan alam. Nenek moyang mereka yaitu Suku Gayo memang tinggal di hutan, termasuk dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Dari hidup di hutan ini kemudian muncul tradisi dan nilai-nilai penghargaan atas alam. Nenek moyang masyarakat Pining selalu berpesan untuk menjaga Kawasan Hutan Leuser dan jangan merusak hutan dengan kegiatan apapun. Sayangnya, nilai-nilai yang dijaga oleh masyarakat Pining kini mulai terancam. Pemerintah Gayo Lues telah mengeluarkan izin pertambangan galena kepada PT Wayang Mining Gayo Indo untuk melakukan eksplorasi & eksploitasi. Keputusan pemerintah ini kemudian menimbulkan penolakan keras dari masyarakat. Seperti yang diungkapkan Aman Jarum, “belum pernah saya tengok tambang itu ramah lingkungan, belum ada orang sejahtera di sekitar tambang.” Lalu bagaimanakah masyarakat Pining mempertahankan wilayah mereka dari industri yang eksploitatif ini? Simak selengkapnya dalam trailer “Fragmen dari Pining”. Bagi yang ingin menonton film ini selengkapnya, bisa hubungi sekretariat@pwyp-indonesia.org


Bagikan