pertumbuhaan ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (sumber: metrotvnews.com)

 

Metrotvnews.com, Jakarta: Peneliti Ekonomi Publish What You Pay (PWPY) Wiko Saputra menilai ketergantungan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA) khususnya komoditi tambang berdampak kepada melemahnya nilai ekspor.

Menurut Wiko, hal tersebut sangat terlihat dalam situasi saat ini di mana saat rupiah terdepresiasi ekspor kembali tersungkur dan mengurangi pertumbuhan ekonomi.

“Namun apa mau dikata. Karena ekspor kita masih tergantung pada komoditas SDA seperti tambang yang harganya juga anjlok, maka kita tidak bisa memanfaatkan peluang tersebut. Ketergantungan tersebut menyebabkan kinerja ekspor juga tidak bisa tergenjot secara agregat,” ujar Wiko Saputra saat ditemui di Rumah Makan Bumbu Desa, Jalan Cikini Raya, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Jika dilihat kembali pada situasi fiskal, ketergantungan penerimaan negara pada sektor migas dan tambang juga masih tinggi. Sekitar 59,78 persen dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) masih mengandalkan migas dan tambang.

Sedangkan penerimaan pajak, kontribusi PPh Migas mencapai 7,82 persen dan kontribusi PPh badan sektor pertambangan mencapai 10,57 persen. Sehingga kurang kondusifnya kinerja dan situasi ekonomi global dari kedua sektor ini akan berpengaruh terhadap realisasi penerimaan negara.

“Nantinya akan berpengaruh terhadap realisasi penerimaan negara,” kata Peneliti Ekonomi PWYP itu.

Sumber: http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/08/19/159979/ekonom-ekspor-indonesia-anjlok-karena-bergantung-sda