JAKARTA, KOMPAS.com – Manajer Advokasi Publish What You Pay (PWYP) Indonesia Aryanto Nugroho menilai, debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dapat menjadi momen untuk membahas kejelasan soal pengambilalihan Freeport Indonesia dan Blok Rokan.
Debat kedua membicarakan empat topik, yaitu energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
“Ajang debat besok juga bisa jadi ajang konfirmasi, jika kita bicara Freeport dan Blok Rokan,” kata Aryanto saat diskusi “Menyigi Visi Misi Calon Presiden 2019”, di Kantor Kode Inisiatif, Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2019).
Ia menilai, topik terkait Freeport dan Blok Rokan akan diungkit oleh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
Pada kepemimpinan Jokowi, pemerintah mengambil alih saham PT Freeport Indonesia sejak perusahaan tersebut beroperasi pada 1973.
Namun, yang menjadi catatan Aryanto adalah ketidakjelasan proses ambil alih tersebut sehingga membuat masyarakat tidak paham.
“Kami melihat Jokowi pasti menyinggung soal keberhasilan Freeport, Blok Rokan, dan segala macam. Meski selama ini kita enggak pernah tahu detail yang didapatkan oleh Indonesia atau Freeport. Akhirnya publik juga tidak paham,” kata dia.
Tak hanya soal Freeport dan Blok Rokan, menurut dia, kedua paslon perlu mengungkapkan pandangannya terkait divestasi yang ingin dilakukan perusahaan lain.
Aryanto juga berharap kedua capres membicarakan soal perpanjangan kontrak perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya alam di Indonesia.
Menurut dia, terdapat beberapa kawasan penghasil minyak dan gas yang kontraknya akan habis dalam beberapa tahun ke depan. Hal itu, kata Aryanto, dinilai perlu dibicarakan kedua kandidat capres.
“Banyak juga blok mungkin sekitar 10 blok migas yang dalam 5 tahun depan sudah saatnya diperpanjang atau dihentikan,” kata Aryanto.
“Ini bukan cuma soal Freeport dan Blok Rokan, tapi masalah lima tahun ke depan banyak kontrak-kontrak yang harus dijelaskan dua calon,” lanjut dia.
Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan INews TV.