TEMPO.CO, Jakarta -Perkumpulan Prakarsa dan Sherpa Civil 20 merencanakan berkolaborasi dengan TEMPO untuk mengawal Presidensi G20 di Tanah Air.
“Sangat berharap mendapat dukungan dari teman-teman TEMPO. Kami berpandangan bahwa kolaborasi antara engagement group di dalam G20, termasuk C20 dengan jurnalis, media sangat baik dalam proses G20 Presidensi setahun ini,” kata Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa dan Sherpa Civil 20, Ah Maftuchan secara daring, Rabu, 9 Februari 2022.
Dia menyampaikan bahwa tujuan kolaborasi ini tidak hanya akan berdampak pada penguatan outreach public secara luas melainkan berpengaruh pada langkah-langkah Civil 20 dalam mendorong isu-isu, rekomendasi-rekomendasi yang sifatnya substansif ke dalam Presidensi Indonesia.
Ah Maftuchan mengatakan saat ini, isu prioritas C20 Indonesia, yaitu:
- Akses vaksin untuk semua yang meliputi pengabaian TRIPS, alih teknologi, kerjasama investasi, dan jaminan kesehatan universal
- Pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender
- Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang inklusif bagi masyarakat rentan
- Transisi energi dari fosil ke energi terbarukan yang adil dan transparan
- Perlindungan sosial bagi kelompok rentan yang meliputi perempuan, penyandang disabilitas, pekerja perawatan tidak dibayar, pekerja informal, pekerja migran, dan lansia.
- Reformasi sistem perpajakan dunia yang adil, meliputi meningkatkan penerimaan negara untuk pendanaan pembangunan, memberantas aliran keuangan gelap, pengenaan pajak terhadap bisnis digital, insentif pajak untuk perempuan dan lansia.
- Sustainable finance dengan mendorong industri keuangan turut bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan dan sosial seperti mendanai investasi hijau dan energi baru terbarukan, serta alokasi kredit yang mudah bagi pelaku UMKM.
Merespons kolaborasi ini, Pimpinan Redaksi Koran Tempo Jajang Jamaludin menyambut baik dan berharap kolaborasi TEMPO bersama C20 mampu mengkampanyekan pekerjaan rumah G20 secara terstruktur.
“Kita bisa berkolaborasi lebih meaningfull, lebih terstruktur ketimbang sekedar ada press release, press conference,” kata Jajang.
Civil 20 (C20) adalah wadah organisasi masyarakat sipil dari seluruh dunia untuk terlibat dengan para pemerintah di G20 dalam menghadapi isu-isu krusial di dunia.
Wadah ini menyatukan masyarakat sipil untuk memberikan pengaruh pada G20. Komite pengurus C20 berperan sebagai penghubung antara masyarakat sipil dengan para pembuat kebijakan di G20 agar suara masyarakat tersampaikan secara lebih efektif.
Civil 20 bertujuan mendengar suara publik, sehingga menjadikan Pertemuan G20 bersifat lebih inklusif untuk memperoleh dukungan yang lebih luas terhadap kerja sama G20. INFID, Prakarsa, dan Publish What You Pay Indonesia menjadi bagian jaringan global C20.
Sumber: Tempo