Publish What You Pay Indonesia, Sekretariat EITI Indonesia, dan Kemenko Perekonomian menghadiri Peer Exchange Working Group “Keterbukaan Sumber Daya Alam” di Madrid, Spanyol, 4-5 Oktober 2016.

Kegiatan ini bertujuan untuk bertukar dan berbagi gagasan, tools dan materi transparansi dan akuntabilitas di sektor SDA; mengidentifikasi kebutuhan dan menciptakan lingkungan untuk mengimplementasi open data di sektor SDA oleh pemerintah; memperkuat kapasitas anggota untuk mengatasi tantangan OGP; juga mendiskusikan langkah selanjutnya bagi ONRWG, komitmen baru dan fokus 2017. Workshop ini dihadiri oleh pemerintah dan masyarakat sipil dari 7 negara, yang juga terlibat dalam working grup yaitu: Indonesia, Meksiko, UK, Colombia, Tunisia, Liberia, dan US.

Di sesi pertama, peserta berbagi tentang komitmen OGP di daerah SDA, tantangan utama, dan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah, dan meningkatkan dampaknya. Tiga isu yang didiskusikan dalam sesi ini yaitu: keterbukaan kontrak, keterbukaan lingkungan, dan transparansi beneficial ownership. Kemudian, di sesi akhir terdapat sharing tentang tools untuk prinsip open data dan pemanfaatannya untuk sektor SDA dan lingkungan.

Maryati Abdullah, Koordinator Nasional PWYP Indonesia berbagi tentang pengalaman working group EITI Indonesia dalam pengarusutamaan transparansi beneficial ownership (yang juga menjadi standar EITI) ke dalam kebijakan nasional dan agenda pemerintah untuk memaksimalkan penerimaan negara dan pajak.

Secara umum, pembelajaran dari kegiatan ini adalah pentingnya enabling environment untuk kebebasan mengakses informasi, keterlibatan masyarakat dalam mendorong komitmen keterbukaan SDA, khususnya untuk mengatasi masalah lahan, hutan, dan lingkungan, dan untuk mitigasi masalah perubahan iklim, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. OGP dan platform open data bisa digunakan untuk mengakselarasi dan meningkatkan kualitas keterlibatan masyarakat dan meningkatkan tata kelola SDA.

Terakhir, workshop ini merekomendasikan setiap negara untuk memprioritaskan keterbukaan kontrak, transparansi beneficial ownership, dan keterbukaan lingkungan, yang memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas partisipasi publik-termasuk pemanfaatan platform open data dalam komitmen keterbukaan SDA. Peserta juga berkomitmen untuk saling bertukar dan berbagi keahlian dan pembelajaran dalam meningkatkan tata kelola SDA melalui working group.