Sektor transportasi menyerap konsumsi energi yang cukup besar. Dimana lebih dari 94% penggunaan energi pada sektor transportasi di Indonesia bersumber dari Bahan Bakar Minyak (BBM). Sementara kita tahu, Indonesia telah menjadi net importir minyak bumi sejak tahun 2004. Karenanya, penting untuk mengembangkan strategi efisiensi energi di sektor transportasi untuk menjaga ketahanan energi sekaligus mengurangi resiko fiskal.
Bahan paparan ini disampaikan dalam Diskusi PWYP Knowledge Forum bertajuk “Transportasi dan Ketahanan Energi: Studi Kasus di Indonesia dan EU, dipaparkan oleh Akmilatul Maghfiroh, Peneliti Pusat Studi Teknologi UGM.