Tallinn, Estonia – Publish What You Pay (PWYP) Indonesia berkolaborasi dengan Energy for Growth Initiative, Ghana dan Kementerian Luar Negeri, Estonia mendapatkan kesempatan untuk menyelenggarakan satu dari 30 thematic session dalam rangkaian OGP Summit yang ke-8 di Tallinn, Estonia pada 7 September 2023 bertajuk “A Just and Open Government for the Energy Transition”.

Thematic session ini mendiskusikan mengapa transisi energi dan pencapaian kebutuhan energi global harus didukung oleh transparansi, ketersediaan data, partisipasi, akuntabilitas, ko-kreasi, dan tata kelola yang baik. Dalam sesi yang dihadiri sekitar 115 peserta dari berbagai negara ini juga memberikan ruang bagi pembicara dan peserta untuk berbagi pendekatan pemerintah yang terbuka dan transparan terhadap transisi energi, dengan menyoroti studi kasus dan pengalaman negara, melakukan identifikasi risiko dan pembelajaran awal tentang bagaimana proses Open Government Partnership (OGP) dapat membangun kepercayaan sosial dan partisipasi lebih luas yang relevan dengan komunitas global.

Hadir sebagai pembicara dalam thematic session yaitu, Aly Zulficar Rahim, Program Manager Global Partnership for Social Accountability (GPSA), The World Bank; Bohdan Serebrennikov, Program Manager of DiXi Group; Gritta Anindarini, Deputi Direktur Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL) Indonesia; Ian Mwinga, Kepala Sekretariat Extractive Industries Transparency Initiatives (EITI) Zambia; dan R. Alam Surya Putra, Direktur Program Environmental Governance, The Asia Foundation (TAF) serta dibuka oleh Kadri Lepp, Director General Department of Connectivity & Climate Diplomacy, Kementerian Luar Negeri Estonia.

Aly Zulficar Rahim menyampaikan konsep tentang social accountability yang dikembangkan oleh GPSA yang sejalan dengan prinsip-prinsip OGP. Bagaimana green accountability berkontribusi dalam mempercepat transisi energi? Dan sejauhmana peran World Bank sebagai salah satu lembaga pembangunan yang concern terkait dengan transisi energi di global dan regional.

Bohdan Serebrennikov memaparkan pengalaman menyusun energy transparency index, siapa dan bagaimana memanfaatkan index serta bagaimana temuan dan rekomendasi energy transparency index dapat mendukung implementasi OGP.

Gritta Anindarini menyampaikan pembelajaran dari peran organisasi masyarakat sipil, khususnya ICEL dalam pelaksanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia, termasuk kontribusinya dalam mengembangkan dan meningkatkan solusi lintas sektoral untuk meningkatkan ketahanan energi, khususnya dalam menjamin bahwa proses transisi responsif terhadap kelompok rentan dan terpinggirkan.

Sedangkan Ian Mwinga menyampaikan pembelajaran pelaksanaan EITI di Zambia, khususnya bahaya/risiko yang akan dihadapi bagi negara yang memiliki sumber daya mineral, yang digunakan untuk transisi energi dan bagaimana mengatasinya.

Alam Surya Putra, sharing pembelajaran pelaksanaan sekaligus mempromosikan inisiatif Ecological Fiscal Transfer (EFT) di Indonesia. Mulai dari mengapa perlu EFT dan implementasinya dalam bentuk National Ecological Fiscal Transfer (TANE), Provincial Ecological Fiscal Transfer (TAPE), District Ecological Fiscal Transfer (TAKE); capaian keberhasilan; pendekatan implementasinya melalui pemberdayaan organisasi masyarakat sipil (CSO), membangun koalisi, dan mengembangkan sejumlah agenda perbaikan kebijakan di Indonesia.

Penulis: Aryanto Nugroho