Dalam beralih ke teknologi energi terbarukan, dunia akan menukar ketergantungan pada satu sumber daya alam dengan sumber daya lainnya. Mineral seperti kobalt, litium, nikel, dan tembaga akan diperlukan untuk membantu memproduksi, mengangkut, menyimpan, dan menggunakan listrik yang dihasilkan oleh sumber yang lebih bersih seperti angin, air, dan matahari.

Namun tahukah kamu, bila ekstraksi mineral ini rawan potensi dengan tindak korupsi dan banyak data yang seharusnya menjadi hak bagi masyarakat untuk ketahui malah tertutup? Apabila tidak ada tindakan yang nyata, maka kaum rentan akan menjadi korban dari proses transisi energi terbarukan.

Oleh karena itu, lebih dari 230 organisasi mendesak para pemimpin COP agar melakukan transisi mineral berkeadilan dan merata. Aspirasi tersebut disuarakan dalam sebuah Pernyataan Terbuka untuk forum COP27 yang berisikan pesan untuk para pemerintah, perusahaan, institusi internasional, dan investor agar dapat melaksanakan perubahan nyata ini untuk mencegah perubahan iklim, dan melindungi hak-hak kaum rentan.