Publish What You Pay (PWYP) Indonesia bekerja untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas tata kelola sumberdaya ekstraktif dan sumberdaya alam lainnya di Indonesia, agar pengelolaannya efektif dan efisien untuk kepentingan publik. PWYP Indonesia membawakan perspektif masyarakat sipil dan menguatkan kapasitas organisasi masyarakat. Agar dapat berperan penting dalam mendorong reformasi tata kelola sumberdaya ekstraktif yang berdampak pada pembangunan berkelanjutan.
PWYP Indonesia memiliki pengalaman berkolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil maupun pemangku kepentingan lainnya seperti Pemerintah, Pemerintah Daerah, pelaku usaha, akademisi, universitas, lembaga pembangunan internasional dan berbagai elemen strategis lainnya. PWYP Indonesia telah menjalankan peran pentingnya selama satu dekade terakhir dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas tata kelola sumber daya ekstraktif di Indonesia. Sejumlah capaian dan kemajuan terhadap reformasi kebijakan, pengembangan kapasitas, serta peningkatan kesadaran dan pemberdayaan masyarakat telah dikontribusikan oleh PWYP Indonesia. Meski demikian, PWYP Indonesia menyadari masih banyak hal yang harus dikembangkan kedepannya, agar kontribusi koalisi PWYP Indonesia semakin baik dalam menciptakan perubahan-perubahan bagi masyarakat.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian atas kerja-kerja mewujudkan visi dan misinya, perlu dilakukan penguatan terhadap kelembagaan organisasi masyarakat sipil. PWYP Indonesia percaya bahwa lembaga akan bekerja dengan sangat baik ketika ia mampu menerjemahkan visi dan misinya secara strategis, terhubung dengan mitra-mitra strategis, dan mampu memperluas cakupan pekerjaannya untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas. Penguatan kelembagaan merupakan hal yang fundamental dalam memastikan institusi dan koalisi mampu tumbuh dan berkembang di masa depan, baik di tingkat nasional, sub-nasional, dan internasional agar mampu meraih cita-cita bersama.
Keberadaan organisasi masyarakat sipil pasca-reformasi hingga kini mengalami berbagai pasang-surut dalam mendorong perubahan sosial. Salah satu dinamika yang berkembang, diantaranya berkaitan dengan dukungan pendanaan yang semakin menurun, seiring berkurangnya hibah asistensi pembangunan global dan beranjaknya Indonesia dari lower menjadi upper middle income country (yang di tahun 2001 ini, kembali turun menjadi lower income country -red). Situasi tersebut tentunya menjadi tantangan bagi PWYP Indonesia dan sebagian besar organisasi masyarakat sipil di Indonesia. PWYP Indonesia memandang perlu melakukan strategi pengembangan organisasi, peningkatan kapasitas serta kemandirian organisasi yang berkelanjutan, melalui berbagai varian strategi fundraising dan pengembangan jejaring, serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan strategis lainnya.
Melalui program Building Institution and Networks (BUILD) yang didukung oleh The Ford Foundation, PWYP Indonesia menjalankan strategi pengembangan kapasitas dan kemandirian lembaga koalisi, serta melakukan kolaborasi strategis dengan badan publik pemerintah dalam mendorong reformasi tata kelola sumberdaya ekstraktif dan sumberdaya alam lainnya di Indonesia. Melalui program BUILD, koalisi PWYP Indonesia diharapkan akan menjadi lebih kredibel, kuat, dan tangguh dalam aspek tata kelola organisasi koalisi, yang mampu mendorong perubahan sosial, tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), dan reformasi kebijakan publik di masa depan.
Program BUILD PWYP Indonesia mengembangkan pendekatan strategis dalam 2 (dua) area kerja, yaitu:
1. Pengembangan Kapasitas dan Strategi Organisasi
Strategi ini bertujuan agar PWYP Indonesia, baik Sekretariat Nasional (Seknas) maupun anggota koalisi memiliki kapasitas kelembagan yang semakin kuat, yang didukung oleh Standar Operasional Prosedur (SOP) yang lebih baik serta kepemimpinan yang kuat sehingga mampu menyokong kerja lembaga dalam mendorong perubahan sosial maupun reformasi kebijakan publik.
Di area ini, program BUILD mendukung penyusunan dan pengembangan perencanaan kerja strategis organisasi koalisi, transisi dan kaderisasi kepemimpinan, penyempurnaan pranata organisasi dan standar operasional kerja, serta pengembangan tata kelola organisasi dan koalisi yang semakin kompetitif dan profesional. Pengembangan kapasitas juga dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penelitian dan strategi advokasi, meningkatkan strategi komunikasi dan branding, serta pengembangan transformasi digital dan teknologi yang mendukung bagi kerja-kerja koalisi. Dalam area ini juga, PWYP Indonesia melakukan kerja-kerja kolaboratif dengan pemangku kepentingan pemerintah dalam mendorong perbaikan tata kelola kebijakan sektor ESDM yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.
2. Pengembangan Strategi Kemandirian Ekonomi dan Keberlanjutan Organisasi
Pendekatan di area ini bertujuan agar koalisi PWYP Indonesia memiliki strategi dalam pengembangan organisasi agar menjadi mandiri dan tangguh secara finansial, sehingga keberlanjutan dan kemandirian organisasi semakin meningkat. PWYP Indonesia mengembangkan strategi peningkatan kapasitas fundraising bagi koalisi melalui berbagai varian pendekatan, antara lain melalui pengelolaan portofolio proyek, strategi branding, dan pengembangan unit usaha mandiri yang mampu mendatangkan pendapatan dan nilai tambah secara ekonomi (generating income). Strategi sociopreneurship yang mengkolaborasikan berbagai potensi anggota koalisi dan Seknas merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi dan keberlanjutan koalisi PWYP Indonesia.
Penulis: Meliana Lumbantoruan
Editor: Aryanto Nugroho