Latar Belakang

Transisi energi diharapkan membentuk masa depan negara-negara yang bergantung pada sumber daya, yang berdampak pada pendapatan pemerintah, keputusan investasi, dan pembangunan di tingkat lokal. Sementara beberapa daerah dan daerah mungkin mendapat manfaat dari peningkatan investasi mineral strategis, yang lain mungkin menghadapi kerugian ekonomi di mana ada transisi dari produksi bahan bakar fosil. Transisi ke ekonomi rendah karbon akan berimplikasi pada ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil sebagai sumber energi, serta pasokan mineral strategis, kunci dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan baterai listrik. Bagi masyarakat yang bergantung pada produksi bahan bakar fosil dan ekstraksi mineral, transisi energi akan berdampak pada pendapatan yang diperoleh dari kegiatan ekstraktif, kesempatan kerja dan pengadaan lokal, serta kontribusi sosial dan ekonomi perusahaan.

Sekretariat Internasional EITI dengan dukungan dari Ford Foundation, mengembangkan sebuah studi bertajuk “Pemberdayaan Komunitas Lokal di Negara-Negara Pelaksana EITI¨ yang pada akhirnya merekomendasikan perlunya Multi-Stakeholders Groups (MSG) secara jelas membangun hubungan antara memajukan transparansi dan mengatasi tantangan akuntabilitas dan tata kelola yang lebih luas baik di tingkat nasional maupun lokal. Dengan data di tingkat proyek dan sektor subnasional – masyarakat lokal dapat berpartisipasi dengan lebih baik dalam tata kelola sektor. Program “Pelibatan Komunitas Dalam Transisi Energi Berkeadilan Melalui Implementasi EITI” oleh Publish What You Pay (PWYP) Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari studi tersebut. Kegiatan di sini akan melihat peluang bagi Multi-stakeholder Group (MSG) EITI Indonesia untuk menyediakan platform bagi para aktor lokal untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan regional dan nasional untuk menjembatani kesenjangan antara tata kelola sektor lokal, regional dan nasional. Harapannya adalah bahwa pelaporan dan dialog yang memadai di tingkat lokal akan meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam pengawasan sektor dan juga akan membantu menginformasikan rencana transisi nasional dan agenda MSG dengan memastikan bahwa perspektif masyarakat lokal dipertimbangkan untuk keadilan dan transisi inklusif. Selain itu, proyek ini akan melibatkan pemerintah pusat dan daerah tentang cara terbaik menggunakan data EITI untuk perencanaan pembangunan dan keputusan kebijakan seputar transisi berkeadilan.

Kegiatan dalam program ini bertujuan untuk mendukung masyarakat sipil dan komunitas lokal untuk lebih memahami, berdebat, menangani, dan mempersiapkan dampak transisi energi di komunitas yang bergantung pada industri ekstraktif di negara-negara yang bergantung pada sumber daya. Hal ini juga berusaha untuk membangun pengetahuan dan kapasitas lokal seputar implikasi transisi untuk terlibat dalam perdebatan yang berarti di tingkat lokal dan untuk membentuk pilihan kebijakan mengenai transisi yang adil dengan menggunakan data dan informasi EITI. Terakhir, kegiatan ini akan membantu membangun hubungan antara masyarakat lokal dan kebutuhan data sub-nasional mereka untuk pertimbangan EITI Indonesia MSG. Program ini akan menekankan pemahaman kebutuhan masyarakat lokal dalam diskusi seputar transisi energi dan bagaimana hal itu dimasukkan ke dalam visi jangka panjang negara. Ini juga akan membantu untuk mengeksplorasi peluang MSG untuk mengintegrasikan transisi energi ke dalam rencana kerja dan mandat mereka, serta MSG untuk berfungsi sebagai platform penguatan nasional untuk menyampaikan keprihatinan masyarakat lokal.

Tujuan

Tujuan dari proyek ini adalah agar:

(i) masyarakat sipil dan masyarakat lokal, khususnya di Kabupaten Morowali Utara yang terletak di Sulawesi Tengah, memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dampak transisi energi pada sektor ekstraktif dan mata pencaharian mereka, khususnya pada variasi pendapatan daerah dari yang sedang berlangsung dan yang direncanakan proyek yang diinformasikan oleh data EITI,

(ii) MSG EITI Indonesia memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan masyarakat lokal, peluang dan kemungkinan risiko seputar transisi energi melalui pelaporan tingkat sub-nasional – berdasarkan komunitas studi kasus di Kabupaten Morowali Utara, dan

(iii) masyarakat lokal dengan kesempatan untuk terlibat dalam platform MSG EITI Indonesia untuk memperkuat suara masyarakat untuk tata kelola energi dan sumber daya alam yang lebih baik.

Ruang Lingkup

Proyek harus mencakup aspek-aspek berikut yang dibagi dalam tiga komponen:

  • Komponen 1: Scoping Study, assesment data pendapatan daerah sektor ekstraktif dan proyek transisi energi
  • Komponen 2: Peningkatan Kapasitas Pemangku Kepentingan
  • Komponen 3: Keterlibatan dan Pembelajaran Nasional