Latar Belakang

Transisi energi membawa perubahan signifikan di negara-negara yang kaya sumber daya alam, merombak sektor energi dan pertambangan. Perubahan ini membawa peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat. Di beberapa wilayah, investasi yang meningkat dapat menghasilkan aliran pendapatan baru bagi pemerintah daerah, menciptakan lapangan kerja, dan mendanai pembangunan masyarakat. Namun, hal ini juga berpotensi mengganggu cara hidup tradisisional dan merusak lingkungan. Di wilayah lain, penurunan investasi dapat menyebabkan kehilangan pendapatan dan pekerjaan, bahkan meninggalkan masyarakat menghadapi dampak lingkungan dari aktivitas ekstraktif masa lalu.

Berdasarkan studi awal tahun 2020, Ford Foundation telah mendukung proyek EITI bertajuk “Engaging communities in a just transition” sejak Januari 2022. Dilaksanakan bersama pemangku kepentingan nasional dan lokal di Kolombia (Cesar dan La Guajira), Ghana (Ellembelle), dan Indonesia (Morowali Utara), proyek ini bertujuan memperkuat suara masyarakat dalam transisi energi dengan menyoroti hambatan yang dihadapi masyarakat dalam mengakses dan menggunakan data serta platform dialog.

Temuan utama dari fase terbaru proyek, yang berakhir pada Desember 2023, menegaskan permintaan masyarakat akan informasi yang terperinci dan tepat waktu mengenai dampak transisi energi terhadap kehidupan mereka. Temuan lain menekankan pentingnya menyajikan informasi dalam format yang mudah diakses masyarakat serta perlunya melibatkan perwakilan masyarakat dalam dialog dan pengambilan keputusan terkait transisi energi. Hal ini mencakup mendorong keterlibatan masyarakat secara berkelanjutan sepanjang siklus proyek pertambangan dan energi, serta memastikan perspektif masyarakat mempengaruhi kebijakan lokal, nasional, dan global.

Proyek ini memiliki dua area prioritas EITI: transisi energi dan keterlibatan subnasional. Hal ini tercermin dalam prioritas strategis EITI dan temuan evaluasi independen yang diterbitkan pada 2022. Pertimbangan seputar transisi energi dan keterlibatan masyarakat juga berkontribusi pada penyempurnaan Standar EITI baru-baru ini.

Melanjutkan keberhasilan proyek sebelumnya, Publish What You Pay (PWYP) Indonesia, didukung oleh Sekretariat Internasional, kini memulai fase baru yang sejalan dengan prioritas EITI Indonesia untuk memperkuat akses dan penggunaan data oleh pemangku kepentingan lokal serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam dialog dan pengambilan keputusan.

Tujuan

  1. Membangun kapasitas EITI Indonesia untuk memastikan pengungkapan informasi relevan dengan kebutuhan masyarakat dan disebarkan dengan cara yang memudahkan akses, pemahaman, dan penggunaan data oleh masyarakat.
  2. Membangun kapasitas EITI Indonesia untuk memfasilitasi dialog antara masyarakat, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sipil di tingkat lokal dan nasional, memastikan pemerintah dan perusahaan memahami dan menanggapi prioritas masyarakat dalam transisi energi.
  3. Mendukung upaya Sekretariat Internasional EITI untuk memfasilitasi pembelajaran tentang akses dan penggunaan data subnasional di antara pemangku kepentingan global berdasarkan wawasan proyek, termasuk pengembangan model yang berkelanjutan dan hemat biaya untuk implementasi EITI subnasional.

Lingkup Pekerjaan

Komponen 1: Mempromosikan akses dan penggunaan data subnasional

Hasil yang diantisipasi: Pemangku kepentingan EITI di Indonesia mengembangkan sistem yang hemat biaya dan berkelanjutan untuk mengungkapkan data dalam format yang mudah diakses, dipahami, dan digunakan oleh masyarakat.

Komponen 2: Memperkuat partisipasi masyarakat dalam dialog dan pengambilan keputusan

Hasil yang diantisipasi: Pemangku kepentingan EITI di Indonesia mengembangkan sistem yang hemat biaya dan berkelanjutan untuk mempromosikan dialog subnasional tentang dampak transisi energi.
Pemangku kepentingan subnasional di Indonesia berpartisipasi dalam dialog dan pengambilan keputusan, sehingga pemerintah dan perusahaan memahami dan menanggapi prioritas masyarakat.

Komponen 3: Memajukan perspektif masyarakat dalam implementasi EITI global

Hasil yang diantisipasi: Sekretariat Internasional menghubungkan wawasan dan inovasi dari Kolombia, Ghana, dan Indonesia dengan pemangku kepentingan EITI global untuk membangun pemahaman tentang dampak lokal transisi energi dan menginformasikan implementasi EITI subnasional di negara lain.

Periode Program: 2024 – 2025


Bagikan