Catatan dari Pertemuan Global PWYP di Senegal, 29-31 Januari 2019

Pendahuluan

Sejak didirikan pada 2002 PWYP telah melakukan berbagai kampanye untuk mendorong transparansi dalam pembayaran perusahaan minyak, gas dan mineral kepada pemerintah baik dari sisi pemerintah maupun perusahaan, agar dapat diakses publik. Gagasan keterbukaan ini didasarkan pada pemikiran dan tekad untuk menghapus fenomena bahwa sumber daya alam merupakan kutukan. Anggapan Sumber Daya Alam sebagai kutukan ini meningkat berdasarkan kenyataan bahwa sebagian besar negara-negara yang ekonominya tergantung pada Sumber Daya Alam justru lebih miskin atau terjebak dalam kemiskinan dibanding dengan negara-negara yang justru tidak memiliki Sumber Daya Alam.

Kampanye global untuk mendorong transparansi yang dilakukan Pubish What You Pay (PWYP) mengalami kesuksesan luar biasa, khususnya dalam pembentukan inisiatif transparansi industri ekstraktif (Extractive Industry Transparency Initiative-EITI). Hingga saat pertemuan global di Dakar-Senegal pada akhir Januari 2019, tercatat lebih dari 30 negara, khususnya di Uni-Eropa dan Kanada, telah meratifikasi Undang-Undang (UU) yang mewajibkan semua perusahaan pertambangan untuk melakukan publikasi pembayaran mereka ke negara. Pencapaian ini tidak akan pernah terwujud tanpa upaya keras dari PWYP untuk mengkampanyekan berbagai manfaat yang dapat diperoleh negara, perusahaan dan masyarakat dari keterbukaan informasi kegiatan pertambangan.

PWYP berhasil membuat gerakan transparansi di sektor industri ekstraktif menjadi gerakan global, dimana PWYP kini beranggotakan lebih dari 700 organisasi masyarakat sipil di lebih dari 45 negara. “Apa yang membuat kami optimis tentang masa depan PWYP adalah meningkatnya junlah anggota koalisi. Kami mulai dari kelompok kecil masyarakat dan sekarang anggota yang membentuk koalisi dalam satu negara dan antar negara tumbuh dengan cepat. Peningkatan ini menunjukkan bahwa gerakan kita dibutuhkan,” kata Camilo Nhancale, PWYP Mozambique.

PWYP terus berkomitmen untuk mendorong transparansi, akuntabilitas dan partisipasi warga masyarakat pada setiap tingkatan pengelolaan tambang; mulai dari tingkat masyarakat lokal, pemerintah pusat hingga kerja sama regional antar negara dan internasional. Seperti yang dilakukan pada beberapa negara di Afrika, PWYP memfasilitasi kelompok masyarakat yang terkena dampak kegiatan pertambangan untuk melakukan tukar menukar pengalaman dan menyusun rencana bersama untuk memperjuangkan hak-hak mereka dari pengelolaan industri ekstraktif.

Tantangan yang dihadapi PWYP

Untuk mewujudkan pengelolaan mineral yang transparan, PWYP menghadapi beberapa tantangan global yang berubah dengan cepat sejak PWYP didirikan pada 2002, tantangan tersebut meliputi:

  • Walaupun pengelolaan minyak, gas dan mineral menjanjikan peningkatan kesejahteraan, namun sangat sulit dikelola. Sering menimbulkan biaya pemulihan lingkungan yang besar dan harganya yang sering berfluktuasi. Sumber Daya Alam ini juga diyakini suatu saat akan habis oleh karena itu hasil harus benar-benar dimanfaatkan dengan memperhatikan kepentingan generasi yang akan datang.
  • Proses penambangan minyak, gas, dan mineral tidak akan pernah dapat dilakukan tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang dapat menimbulkan dampak global perubahan iklim. Negara-negara yang tergantung pada energi fosil, sekarang ini harus mulai menyusun rencana untuk penggunaan energi rendah karbon. Penerimaan dari hasil ekstraksi Sumber Daya Alam harus dapat dimanfaatkan secara hati-hati. Dilematisnya ekstraksi mineral dibutuhkan untuk membangun energi terbarukan.
  • Tugas untuk mendorong transparansi masih menyisakan banyak celah dalam mempublikasikan kontrak dan pembayaran yang membuat pemerintah dan perusahaan besar dapat senantiasa menghindari keterbukaan dan pengawasan publik. Dalam hal kontrak, lisensi, kepemilikan usaha, perdagangan minyak, gas dan mineral, dan dalam pembiayaan sosial dan lingkungan untuk masyarakat lokal, suara masyarakat khususnya masyarakat asli dan perempuan masih belum cukup didengar dalam diskusi publik. “Kita perlu melibatkan lebih banyak masyarakat yang memahami berbagai isu dan mengerti bagaimana menggunakan isu tersebut ketika bernegosiasi,” menurut Faith Nwadishi, PWYP Nigeria.
  • Pengelolaan yang transparan meskipun sangat penting, namun sering tidak cukup untuk mengungkapkan dengan jelas pengelolaan Sumber Daya Alam itu sendiri, karena sering sangat rumit dan memerlukan pengetahuan yang memadai untuk memahaminya. Sehingga salah satu tantangan PWYP adalah bagaimana memastikan lebih banyak informasi dapat dialirkan ke area publik dan menggunakan informasi tersebut secara efektif untuk mendorong aksi masyarakat untuk mewujudkan lebih banyak manfaat bagi masyarakat di negara-negara yang kaya mineral. Secara global kita memerlukan reaksi yang keras dari masyarakat sipil, khususnya ketika kita telah memiliki kekuatan. “Kita membutuhkan aktivis masyarakat sipil untuk berani terlibat dalam kegiatan yang berisiko pelecehan dan kekerasan,” menurut Suneeta Kaimal, PWYP US.
  • Banyak aktivis di beberapa negara (khususnya Afrika) mengalami intimidasi, ancaman dan tindakan kekerasan. Di beberapa lainnya aktivis tidak dapat mengakses pendanaan dari luar negeri. Meskipun pemerintahannya secara formal menjadi bagian dari organisasi transparansi dunia, namun di saat yang sama tetap melakukan kekerasan atau penangkapan bahkan di beberapa negara aktivis dibunuh tanpa proses hukum.
  • Masih perlu diperjuangkan bagaimana membangun kerja sama regional antara negara untuk mengatasi sumber daya terbatas yang dimiliki organisasi masyarakat anggota PWYP.

Pembaharuan Visi, Misi dan Strategi PWYP

Memperhatikan berbagai tantangan global tersebut, pertemuan global di Dakar-Senegal juga telah menyepakati perubahan Visi 2020-2025 PWYP menjadi “mewujudkan dunia yang seluruh warganya memperoleh manfaat dari Sumber Daya Alam hari ini dan esok”. Pertemuan ini juga menyepakati Misi PWYP; 1) Membangun gerakan global organisasi masyarakat sipil membuat tata kelola minyak gas dan mineral terbuka, akuntabel, berkelanjutan, adil dan responsif kepada semua orang. 2)  Warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam tata kelola sumber daya alam negara mereka. Kami akan bekerja untuk memastikan bahwa kami, sebagai warga negara, memiliki informasi yang kami butuhkan, dan kami akan memperjuangkan dan mempertahankan hak kami untuk berpartisipasi, sehingga Sumber Daya Alam dikelola secara berkelanjutan untuk kepentingan generasi sekarang dan akan datang.

Untuk mewujudkan visi dan misi serta memperhatikan berbagai tantangan yang dihadapi PWYP dalam pertemuan di Dakar telah menyusun empat tujuan strategis 2020-2025 meliputi:

Memperjuangkan dan memperluas transparansi

PWYP akan melakukan identifikasi dan kampanye untuk keterbukaan informasi dalam domain publik untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga masyarakat meliputi:

  • Mempertahankan dan mengkonsolidasikan keterbukaan pembayaran yang dilakukan perusahaan pertambangan kepada pemerintah, baik yang dilakukan secara sukarela maupun yang dilakukan melalui mekanisme peraturan perundang-undangan, dan meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu dalam pendataan kegiatan penambangan minyak, gas dan mineral.
  • Mendorong keterbukaan kontrak.
  • Melakukan identifikasi jenis informasi baru yang penting, misalnya kepada pemerintah agar lebih terbuka dalam menyediakan informasi tentang dampak sosial, lingkungan dan fiskal dari kegiatan pertambangan yang baru.

Menempatkan transparansi dalam bekerja

Kami akan mendorong informasi yang dapat mengakibatkan perubahan yang kita inginkan, meliputi:

  • Bekerja sama dalam advokasi antar bangsa untuk mendorong perubahan dalam pengelolaan Sumber Daya Alam, di bawah dukungan dan koordinasi sekretariat PWYP internasional.
  • Penguatan kapasitas dalam penggunaan dan pengumpulan informasi. PWYP akan melakukan ini melalui kemitraan dan pelatihan, menghubungkan anggota PWYP dari berbagai negara dan menciptakan instrumen dan perangkat baru dalam tukar menukar informasi
  • Mendokumentasikan contoh-contoh penggunaan data dan informasi, melakukan analisis apa yang berguna dan tidak dalam konteks nasional, kemudian berbagai informasi umum untuk koalisi global.

Meningkatkan partisipasi warga negara dalam pengelolaan Sumber Daya Alam

PWYP akan memprakarsai, mendukung dan mempertahankan hak-hak rakyat sipil, khususnya yang termajinalkan, untuk dapat terlibat dalam pengambilan keputusan yang akan berdampak pada mereka. Strategi ini dimaksudkan :

  • Mngadvokasi warga masyarakat dalam memprakarsai pengelolaan Sumber Daya Alam, termasuk melakukan evaluasi terhadap aturan perundang-undangan dan pelaksanaannya.
  • Memberikan suara yang kuat dalam melakukan inisiatif seperti EITI dan OGP dan memobilisasi dukungan kolektif ketika PWYP atau anggotanya berada dalam posisi terancam akibat keterlibatan mereka dalam pengelolaan Sumber Daya Alam.
  • Bekerja untuk mewujudkan kemerdekaan hak masyarakat. Masyarakat harus terlibat memberikan persetujuan awal dan memperoleh informasi yang jelas tentang kegiatan pertambangan yang direncanakan serta berhak mempertanyakan keputusan resmi terkait pengelolaan minyak, gas dan mineral.
  • Mendokumentasikan dan saling berbagi pengalaman pendekatan partisipatif dalam pengelolaan Sumber Daya Alam – misalnya dalam hal penerimaan pemerintah daerah, pembagian keuntungan, publikasi kontrak dan penganggaran yang partisipatif agar hasilnya dapat memberikan kontribusi positif terhadap setiap warga negara.

Memperkuat gerakan

PWYP akan menjadi  koalisi global yang efektif dan inklusif yang bekerja melalui aksi kolektif, dimaksudkan :

  • PWYP akan membantu proses tukar menukar pengetahuan sesama anggota. PWYP akan mengumpulkan, menganalisis dan mengkomunikasikan dampak dari upaya mendorong transparansi terhadap perbaikan akuntabilitas pengelolaan Sumber Daya Alam dan manfaatnya terhadap warga masyarakat.
  • Melakukan penelitian dan berbagai pelajaran dan pengalaman tentang manfaat dan pembiayaan industri ekstraktif, termasuk hubungannya dengan transisi global ke penggunaan energi non-fosil.
  • Menjadi lebih efektif dan inklusif. PWYP akan menguatkan kapasitas para anggota untuk bekerja berbasis fakta, melibatkan anggota dalam kepemimpinan kolektif dan pengelolaan koalisi yang baik. PWYP akan melibatkan diri dalam masyarakat marjinal dan memperkuat hubungan dengan masyarakat secara global. PWYP akan meningkatkan keterlibatan dengan masyarakat yang terdampak kegiatan penambangan dan memastikan kesetaraan gender.
  • Membangun kerja sama dan bersinergi dengan gerakan kelompok masyarakat sipil lainnya, seperti organisasi masyarakat yang memperjuangkan kesetaraan gender, perubahan iklim, keadilan pajak.

Secara keseluruhan tujuan dari strategi ini adalah bahwa pada tahun 2025, PWYP dapat membawa perubahan penting secara sistematis dalam kebijakan dan perilaku pemerintah dan perusahaan pertambangan yang secara nyata dapat meningkatkan kehidupan warga masyarakat pada negara-negara di mana PWYP bekerja dan menolong negara-negara ini dalam menyongsong masa depannya. Hasil yang diharapkan dari penerapan strategi ini adalah:

  1. Pemerintah dan perusahaan pertambangan membuka informasi lebih lengkap, tepat waktu, valid, mudah diakses dan selalu menyediakan informasi yang dibutuhkan.
  2. PWYP dapat dengan baik menggunakan informasi yang diperoleh untuk menciptakan pendekatan berbasis bukti dalam rangka meningkatkan pengelolaan Sumber Daya Alam.
  3. PWYP dapat membangun kerja sama advokasi antar negara untuk mewujudkan standar pengelolaan yang baku, kebijakan dan perubahan perilaku dalam rangka akuntabilitas pemerintah dan perusahaan kepada warga masyarakat.
  4. PWYP dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat, perempuan dan generasi muda dalam pengelolaan Sumber Daya Alam.
  5. PWYP terlibat dalam berbagai gerakan, dapat mendemonstrasikan hasil kerjanya dan belajar dari pengalaman kolektif.

Penutup

Dalam berbagai sesi diskusi selama pertemuan ditekankan bahwa strategi global 2020-2025 secara lebih luas bertujuan untuk memastikan bahwa transparansi pengelolaan Sumber Daya Alam dapat berkontribusi terhadap upaya mewujudkan perubahan mendasar dan masif dalam kebijakan dan perilaku pengelolaan industri ekstraktif yang akan berdampak terhadap perbaikan kesejahteraan masyarakat khususnya pada negara-negara yang memiliki kekayaan Sumber Daya Alam. Kedepan PWYP akan lebih fokus dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat untuk memperoleh hak-hak mereka, khususnya kaum perempuan dan masyarakat yang selama ini termarjinalkan. Untuk memperkuat posisinya, PWYP akan berkerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sejalan.

Artikel ini ditulis oleh:

Yani Taufik