Pendahuluan

Wacana global mengenai transisi energi telah menjadi pusat perhatian di era yang ditandai dengan tantangan lingkungan yang semakin berat. Inisiatif seperti Just Energy Transition Partnership (JETP) dan Mekanisme Transisi Energi (ETM) yang menjadi perintis di Indonesia telah muncul sebagai katalisator perubahan. Didirikan pada tahun 2022 bersamaan dengan KTT G20, JETP berupaya untuk menggalang investasi sektor publik dan swasta dalam transisi yang sangat penting ini. Dengan membangun fondasi ini, Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan kerangka kerja ETM, dengan fokus pada Fasilitas Pengurangan Karbon (CRF) dan Fasilitas Energi Bersih (CEF). Meskipun inisiatif-inisiatif ini sangat menekankan aspek teknis dari percepatan energi terbarukan, namun mereka juga harus memberikan penekanan yang sama terhadap elemen manusia – yang merupakan ujung tombak dari transisi energi yang adil. Proyek ini menggali lebih dalam tentang pentingnya inklusivitas, dengan menyoroti berbagai dimensi. Mulai dari mengamankan mata pencaharian di industri hingga mengubah dan memberdayakan kelompok-kelompok yang kurang terwakili, terutama perempuan, narasi ini mengadvokasi pendekatan holistik. Selain itu, narasi ini menggarisbawahi peran penting dari perencanaan lokal yang digerakkan oleh masyarakat dalam memetakan arah menuju transisi energi yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Tujuan dan Strategi

Dalam proyek ini, PWYP akan berfokus pada penguatan kemampuan CSO dan WRO untuk transisi energi yang inklusif dan partisipatif dan pemerintah menerapkan komponen keadilan gender dalam rencana transisi energi nasional.

Outputs yang Diharapkan

Outputs yang diharapkan dari proyek ini untuk tahun pertama adalah:

  1. Studi transisi energi dengan lensa feminis yang dilakukan untuk menghasilkan bukti yang dapat digunakan untuk mempengaruhi secara efektif di tingkat nasional dan regional;
  2. Pertemuan regional OMS tentang transisi energi yang adil dilaksanakan;
  3. Perangkat advokasi dan kampanye dikembangkan untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas JET gender;
  4. Alat dan materi kampanye publik tersedia;
  5. Kampanye lokal dan nasional dilakukan oleh komunitas garda depan yang terdampak, CSO, WRO, DPO, media;
  6. Keterlibatan media;
  7. Pemerintah Indonesia meningkatkan pemahaman tentang komponen keadilan dalam transisi energi;
  8. Meningkatnya kesadaran para pembuat kebijakan untuk mengakui OMS, WRO, OPD dalam rencana nasional JET.

Kegiatan

  1. Melakukan studi pelingkupan tentang lensa feminis dalam transisi energi di tingkat nasional;
  2. Mengadakan diskusi publik untuk menyebarluaskan hasil studi pelingkupan;
  3. Penjangkauan dan dialog dengan para pemangku kepentingan di ASEAN seperti Kementerian ESDM; Asean Centre for Energy, Komisi Energi ASEAN atau Sekretariat JETP;
  4. Webinar CSO regional Asia Tenggara;
  5. Pertemuan regional CSO Asia Tenggara;
  6. Membuat modul/buku panduan untuk CSO dan WRO tentang kampanye dan advokasi inklusivitas gender;
  7. Membuat serangkaian materi kampanye di beberapa platform (situs web, infografis, videografi, media sosial);
  8. Kunjungan media;
  9. Pengarahan media;
  10. Lokakarya dengan kementerian/lembaga terkait di tingkat nasional;
  11. Serangkaian audiensi dengan kementerian/lembaga terkait di tingkat nasional;
  12. Dialog kebijakan dengan kementerian/lembaga terkait di tingkat nasional.

Metode Implementasi

Di PWYP Indonesia, misi kami didorong oleh pendekatan implementasi yang kolaboratif dan komprehensif. Berikut ini adalah ikhtisar dari strategi dan kegiatan kami:

  • Kolaborasi: Kami bekerja sama dengan beberapa anggota PWYP Asia Pasifik dan koalisi Bersihkan Indonesia untuk mengatasi masalah keadilan yang mendesak dalam transisi energi.
  • Penelitian: Upaya kami termasuk melakukan studi cakupan melalui lensa feminis yang didasarkan pada pengalaman praktis perempuan dan kelompok rentan yang terkena dampak transisi energi. Kami secara khusus menekankan aspek gender dan inklusivitas.
  • Mitigasi dampak: Kami fokus pada pemahaman dan mitigasi dampak potensial terhadap perempuan dan kelompok rentan yang timbul dari transisi energi.
  • Kampanye kesadaran: PWYP Indonesia berupaya untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya keadilan gender dalam transisi energi. Kampanye kami menargetkan audiens di tingkat nasional dan regional.
  • Dialog dengan pemerintah: Kami secara aktif berdialog dengan pemerintah pusat, mengadvokasi pertimbangan gender dan inklusivitas dalam pembuatan kebijakan transisi energi. Hal ini mencakup inisiatif seperti JETP, ASEAN, dan ETM.
  • Kolaborasi dengan Kemensos: Kami berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Sosial (Kemensos), untuk mendukung inisiatif mereka yang terkait dengan kesejahteraan sosial, pengentasan kemiskinan, dan tujuan pembangunan berkelanjutan.
  • Pemantauan dan evaluasi: Kami menggunakan sistem pemantauan dan evaluasi yang kuat yang selaras dengan standar kualitas PWYP Indonesia untuk memastikan keberhasilan proyek. Sistem ini menggabungkan pembelajaran adaptif dan alat manajemen untuk memfasilitasi penyesuaian proyek secara tepat waktu.

Orang yang Bekerja dengan Kami Secara Langsung (PWWWD)

Dalam proyek ini, kami akan melibatkan Organisasi Masyarakat Sipil, Organisasi Hak-hak Perempuan, Organisasi Penyandang Disabilitas, komunitas lokal, dan kelompok rentan lainnya di tingkat nasional, regional, dan daerah.

Periode

Untuk tahun pertama, proyek ini akan berlangsung dari 1 Juli 2023 hingga 30 Juni 2024.