Pandemi Covid-19 sebagaimana diketahui telah menyebar secara global ke hampir seluruh negara di dunia. Dampaknya tidak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga di semua sektor ekonomi dan pembangunan. Faktanya, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak serius tidak hanya kepada pemerintah, melainkan juga gerakan masyarakat sipil, termasuk koalisi PWYP Indonesia dan anggota-anggota di daerah beserta komunitas dampingannya di tingkat akar rumput.

Oleh karena itu, diperlukan Koalisi PWYP Asia Pasifik yang kuat. Dalam hal ini, koalisi harus mampu bertahan dan beradaptasi dalam situasi pandemi – untuk bekerja secara fleksibel tanpa mengabaikan prinsip-prinsip yang ada dalam koalisi. Selain itu, koordinasi yang efektif antara anggota PWYP di Indonesia dan di antara anggota regional koalisi Asia Pasifik merupakan kunci penting dalam mencapai strategi global yang selaras dengan visi 2020-2025.

Dengan demikian, proyek ini dikembangkan dan diusulkan guna membantu anggota koalisi beradaptasi dengan situasi pandemi saat ini dengan memperkuat koordinasi lintas negara yang efektif antar koalisi PWYP serta mendorong mereka untuk berbagi pengalaman antar anggota. Sealin itu, juga untuk mendukung Seknas PWYP Indonesia dalam rangka memfasilitasi partisipasi anggota koalisi yang lebih inklusif untuk terlibat dalam implementasi Strategi Global PWYP 2020-2025.

Secara khusus, dana proyek ini digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas anggota koalisi dalam memahami secara mendalam isu-isu global seperti transisi energi dan keterbukaan kontrak / kepemilikan manfaat di industri ekstraktif, serta memfasilitasi PWYP nasional dan anggota koalisi untuk terlibat aktif dalam berbagi pengetahuan antar negara dan mengembangkan strategi advokasi regional Asia Pasifik sebagai bagian dari aksi kolektif.

Didukung oleh Sekretariat Global PWYP, proyek ini memainkan peran penting dalam rangka mempercepat kemajuan Strategi Global PWYP 2020-2025 melalui peningkatan kapasitas sekaligus membangun koordinasi yang efektif di antara anggota koalisi negara melalui pengembangan rencana strategi advokasi regional.


Bagikan