The Civil 20 (C20) mengadakan pertemuan awal di Conrad Hotel, Bali. Pertemuan dibuka dengan sambutan dari Menteri Koordinator HE Airlangga Hartanto. Keterlibatan peran C20 sangat penting dalam dunia yang menghadapi tantangan saat ini, yaitu digitalisasi dan perubahan iklim ditambah ketidakstabilan geopolitik. Beberapa poin penting tentang masalah yang akan dibahas; pertama adalah akses vaksinasi dan kesehatan global, yang berfokus pada arsitektur kesehatan global yang inklusif, memperluas akses vaksin, obat-obatan, dan produk kesehatan terkait pandemi COVID-19.

Tahun ini, C20 terdiri dari tujuh kelompok kerja tentang akses vaksin dan kesehatan global, lingkungan, keadilan iklim, dan transisi energi, SDGs dan kemanusiaan, pendidikan, digitalisasi dan ruang sipil, kesetaraan gender, anti-korupsi, perpajakan, dan keuangan berkelanjutan. Prioritas C20 selaras dengan agenda G20 mengenai penguatan arsitektur kesehatan global, mempromosikan transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi berkelanjutan. HE Menteri Airlangga Hartanto menyampaikan bahwa Presidensi Indonesia akan memimpin G20 dengan rasa optimisme. Pertemuan ini juga menghadirkan HE Menteri Arifin Tasrif dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Arifin menyampaikan bahwa C20 diharapkan dapat mendorong para pemimpin untuk mengambil kebijakan dan tindakan tegas dalam mengatasi perubahan iklim, transisi energi, penerapan pajak karbon, pemulihan ekonomi hijau, mitigasi, adaptasi iklim, perlindungan, dan pelestarian ekosistem alam.

Ketua C20, Sugeng Bahagijo, menyampaikan ada empat masalah utama saat ini, yaitu akses vaksin di banyak negara berpenghasilan rendah. Kedua G20 perlu membuka utang yang lebih fleksibel dan murah hati kepada negara-negara berkembang. Ketiga, dalam biaya remitansi untuk memiliki pekerja migran dan pemerintah berpenghasilan menengah ke bawah, dan keempat, perubahan iklim dan transisi energi. Tahun ini C20 memastikan struktur C20 didasarkan pada kesetaraan gender. Yang kedua adalah keseimbangan regional, yang ketiga adalah inklusif, yang keempat adalah demokrasi dan troika sistem adalah Mekanisme G20 yang berkelanjutan.

Selama Kick Off Meeting, C20 juga menyampaikan pernyataan untuk mendesak diakhirinya permusuhan dan menyerukan solidaritas global. C20 forum organisasi masyarakat sipil di seluruh dunia yang menyuarakan aspirasi rakyat dengan para pemimpin G20. Kami sangat merekomendasikan diakhirinya permusuhan di Ukraina dan menyerukan dukungan dan solidaritas global bagi rakyat Ukraina dan warga Rusia yang saling menentang.

Kick Off Meeting juga mengundang Engagement Group dari L20, T20, B20, S20, U20, Y20. Perwakilan dari Engagement Group juga menyampaikan isu-isu prioritas dari kelompok tersebut. Perwakilan dari Engagement Group juga menyepakati bagaimana kepresidenan Indonesia menganut prinsip inklusivitas. Kolaborasi antara Engagement Group dapat melengkapi melalui pembelajaran ulang dari berbagai wilayah dan perspektif, termasuk dari penelitian dan berbasis bukti yang dapat memberikan kontribusi praktis bagi G20 dan negara-negara anggota serta dana stereo untuk berbagai pemangku kepentingan kami. (ANS)