Profil Calon Tetap
Perwakilan Masyarakat Sipil Dalam Tim Pelaksana EITI Indonesia
Periode 2014 – 2016
1. Yenni Sucipto
Endah Sricahyani Sucipto atau lebih akrab dikenal dengan Yenni Sucipto adalah Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional FITRA –Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran, anggota PWYP Indonesia yang berbasis di Jakarta. Perempuan kelahiran Kediri 18 Mei 1980 ini merupakan lulusan sarjana dari Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur dan saat ini tercatat sebagai mahasiswa pasca sarjana Kajian Gender dan Transformasi Sosial, Universitas Indonesia sekaligus mahasiswa pasca sarjana Ilmu Ekonomi, Institut Pertanian Bogor. Yenni Sucipto memiliki pengalaman dan keahlian di bidang transparansi anggaran penerimaaan dan belanja negara, kebijakan anggaran daerah dan pengembangan pemberdayaan perempuan. Yenni Sucipto banyak terlibat dalam proyek nasional maupun internasional mengenai transparansi dan akuntabilitas anggaran negara selama beberapa tahun. Beberapa judul buku dan karya tulisan dari Yenni Sucipto yang terlah dipublikasikan antara lain, “Ketidakadilan, Kesenjangan dan Ketimpangan: Jalan Panjang Menuju Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015”, “Evaluasi Harga BBM: Liberalisasi dan Eksploitasi”, “APBN Alternative 2013” dan “Dibalik Pesona Anggaran 2010”
2. Chitra Retna S
Chitra Retna Septyandicra adalah Direktur Eksekutif Article 33, anggota PWYP Indonesia yang berbasis di Jakarta. Perempuan kelahiran Malang 6 September 1971 yang akrab disapa Chitra ini merupakan lulusan Teknik Lingkungan dari Institut Teknologi Bandung dan Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Universitas Indonesia. Chitra memiliki pengalaman dan keahlian di bidang tata kelola industri ekstraktif khususnya minerba dan kehutanan, pengembangan desain dan instrumen riset, transparansi penerimaan dan belanja negara serta perencanaan pembangunan ekonomi dan kebijakan publik. Chitra memiliki pengalaman bekerja di berbagai lembaga tingkat nasional maupun global seperti PATTIRO, BAPPENAS, Revenue Watch Institute, CIDA dan lainnya. Chitra juga tercatat aktif sebagai anggota dalam berbagai forum nasional maupun global seperti Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI); Evidence based policy advocacy and development network (EBPDN) di tingkat ASEAN; dan Poverty and Economic Policy Network (PEP Network)
3. Yustinus Prastowo
Yustinus Prastowo adalah pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Katholik Atmajaya Jakarta sekaligus Direktur Eksekutif CITA –Center of Indonesia Taxation Center– . Pria yang akrab disapa Prastowo ini merupakan kelahiran dari kota Yogyakarta pada tanggal 4 April 1976. Prastowo merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negeri (STAN) serta menyelelesaikan studi Magister Filsafat di Universitas Dwikarya dan Magister Administrasi Publik di Universitas Indonesia. Prastowo memiliki pengalaman dan keahlian di bidang kebijakan pajak, desain pajak, keuangan publik dan kebijakan publik. Prastowo memiliki pengalaman bekerja di berbagai lembaga seperti Dirjen Pajak, Perkumpulan Prakarsa, UKP4-UNDP dan lainnya. Beberapa judul buku dan karya tulisan dari Prastowo yang telah dipublikasikan antara lain, “Menyoal Ketimpangan, Mendamba Kesejahteraan: Rekonstruksi Kebijakan Baru Perpajakan”; “Pajak dan Akuntabilitas Publik”; “Menuju Kebijakan Perpajakan Pro Keadilan dan Pro Kesejahteraan”; “Merekonstruksi Kebijakan Perpajakan Indonesia” dan lain sebagainya.
4. Joko Purwanto
Joko Purwanto; Akrab disapa Joko adalah dewan pengarah Bojonegoro Institute, anggota PWYP Indonesia yang berbasis di Jawa Timur. Pria kelahiran Ngawi, 15 Februari 1980 ini merupakan Direktur Eksekutif Bojonegoro Institute periode 2007 – 2014 yang pernah menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan memiliki pengalaman sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Kehutanan UMM serta aktif di organisasi ekstra kampus PMII (Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia) Jawa Timur. Joko memiliki pengalaman dan keahlian di bidang analisa dan advokasi anggaran, keterbukaan informasi publik, tata kelola industri ekstraktif serta audit sosial kegiatan industri ekstraktif secara partisipatif. Joko aktif menggalang partisipasi komunitas di sekitar pertambangan Migas yang beroperasi di Bojonegoro untuk mendorong operasi pertambangan yang transparan dan akuntabel.