“Sementara yang lain sibuk membahas tentang tata kelola dan manajemen, kami di sini bersenang-senang bermain dengan data dan banyak game seperti MAP-X, OpenRefine, Tableau, Piktochart, dan RDx.”
– Bootcamp Data Storytelling pada Konferensi EITI ke-7 di Lima pada Februari 2016
Konferensi Global EITI ke-7 2016 diadakan beberapa minggu yang lalu. Dengan tema “Dari Laporan ke Hasil” konferensi ini menjanjikan reformasi besar-besaran dan berdampak besar dalam peningkatan tata kelola industri ekstraktif secara global. Bersamaan dengan itu, EITI Internasional menerbitkan Standar Baru EITI 2016 sebagai bagian dari peningkatan Standar EITI 2013 dengan tujuan menerapkan EITI bisa lebih berkelanjutan. Tetapi “Dari Laporan ke Hasil” tanpa memahami data? Tidak ada apa-apanya.
Menurut Persyaratan 7.1 EITI, “EITI membutuhkan Laporan EITI yang dapat dipahami, dipromosikan secara aktif, dapat diakses publik, dan berkontribusi dalam debat publik”. Tanpa membuka data, bagaimana publik dapat mengakses data dan informasi untuk membuat debat publik? Oleh karena itu, alat dan platform terbuka untuk memfasilitasi publik dalam mencapai data dan informasi dari laporan EITI diperlukan.
Berdasarkan data yang berasal dari data.eiti.org (Maret 2016), ada 282 tahun laporan keuangan yang tercakup dalam laporan EITI, dengan nilai pendapatan dari industri ekstraktif (minyak, gas dan pertambangan) sebesar USD 1.847 triliun. Jika data ini tersedia dalam format terbuka, penciptaan debat publik dan tata kelola yang lebih baik sangat mungkin dilakukan. Misalnya, data dan informasi tentang pajak. Dengan data pajak terbuka di semua negara pelaksana EITI, warga negara dapat membaca dan menganalisis apakah jumlah pajak yang diterima di antara negara-negara pelaksana EITI sama adilnya. Melalui analisis seperti ini, debat publik dapat dibuat dan tujuan akhirnya adalah meningkatkan sistem pengumpulan pajak (rezim fiskal) negara-negara EITI.
Data Storytelling Bootcamp diadakan sebagai acara sampingan konferensi sejalan dengan tema “Dari Laporan ke Hasil”. Bootcamp terbukti sebagai forum di mana para pemangku kepentingan dan para pakar data bekerja bersama untuk memahami data serta mencari peluang untuk meningkatkan pengumpulan data EITI, agar data menjadi data yang lebih bermanfaat.
Templat Ringkasan Data
Pada bulan Februari 2015, Sekretariat Internasional EITI memperkenalkan Templat Ringkasan Data (TRD), yang termasuk tabel untuk aliran pendapatan yang menggunakan klasifikasi pendapatan pemerintah berdasarkan Pedoman Statistik Keuangan Pemerintah IMF 2014, klasifikasi yang diterima secara internasional.
Data yang dikumpulkan melalui Templat Ringkasan Data dapat membantu publik untuk memahami semua data yang ada dalam laporan EITI lebih cepat dan lebih mudah. Data dan informasi yang tersedia meliputi: data fiskal, hukum, dan kontekstual. Sayangnya, TRD tidak dengan sendirinya tersedia dan dapat diakses oleh publik.
Keterbukaan Data EITI
Selain TRD, EITI International mengumumkan bahwa mereka akan mengembangkan standar baru untuk pelaporan data baik kontekstual maupun rekonsiliasi, agregat dan terpilah – yang terstandarisasi. Open Data Standards diharapkan dapat meningkatkan kualitas laporan negara-negara pelaksana EITI.
Standar baru 2016 berisi Kebijakan Data Terbuka yang menunjuk pada prinsip-prinsip Data Terbuka yang ditemukan dalam Kemitraan Pemerintah Terbuka, Piagam Data Terbuka G8 dan Lampiran Teknis, Piagam Data Terbuka, dan Definisi Terbuka. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong negara-negara pelaksana EITI untuk memanfaatkan data EITI yang ada untuk memperkuat EITI dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan mengatasi tantangan tata kelola industri ekstraktif.
Portal Data EITI
EITI International mempresentasikan dan mencari umpan balik pada portal data yang belum diluncurkan yang akan berisi data dan informasi dari semua laporan yang dikumpulkan. Pengembangan portal data bisa sangat penting mengingat kekayaan jumlah data dan informasi EITI. Dan juga, Sekretariat Internasional EITI dapat menjadikan portal ini sebagai dasbor data EITI. Dasbor data dapat berisi semua data penting dalam laporan EITI negara per negara, proyek demi proyek atau dapat dengan mudah menyoroti beberapa data penting atau informasi menarik ke dalam visualisasi yang bagus.
Beberapa negara pelaksana EITI telah memiliki portal data sebagai versi ramah pengguna dari laporan EITI. Seperti Data Portal EITI AS, Data Portal Kontrak PH, Data Portal Kadaster Tambang Mozambik, dan segera Data Portal EITI Indonesia. Akan menarik jika Portal Data EITI yang akan datang dapat diintegrasikan dengan Portal Data tersebut.
Selain itu, ada juga beberapa organisasi independen yang membuat beberapa portal data seperti Open Oil di Konsesi Pemetaan negara-negara MENA atau Open Data Tour Tanzania, Swandiri Institute for EI Transparency Spatial di Kalimantan Barat Indonesia, PWYP Indonesia Open Data Extractive, dan segera hadir NRGI Portal Data. Dan juga PWYP Indonesia sudah menggunakan platform – aplikasi mobile sebagai data terbuka untuk industri ekstraktif di Indonesia, bernama Open Mining.
Dengan jumlah data besar yang tersedia, Portal Data EITI di masa depan bisa menjadi pengumpulan data terintegrasi untuk sektor ekstraktif. Sebagai contoh; proyek dengan pelaporan data proyek dapat diintegrasikan dengan data yang berkaitan dengan kontrak, anggaran negara, dan kemungkinan kepemilikan yang menguntungkan. Ini akan membuat EITI lebih terbuka, lebih transparan, dan mengarah pada lebih banyak akuntabilitas dan lebih banyak manfaat bagi masyarakat.
Dan yang terakhir, menurut pendapat saya, Open Data tidak hanya tentang menyediakan data, tetapi tentang mengakomodasi bahwa pengguna dapat menganalisis dan menggunakan data untuk reformasi kebijakan dan pemerintah yang dapat membalikkan ‘kutukan sumber daya’.
Artikel ini juga dipublikasikan di situs web EITI, di sini.