Jakarta – Publish What You Pay (PWYP) Indonesia bekerjasama dengan Human Initiative selenggarakan pelatihan strategi marketing untuk anggota koalisi PWYP Indonesia, khususnya bagi peserta PRECISE Project Batch I. PRECISE Project merupakan inisiatif untuk menguatkan anggota koalisi PWYP agar dapat menciptakan unit usaha baru sehingga mampu menjadi organisasi yang mandiri kedepannya. Program ini terdiri dari rangkaian kegiatan yang dimulai dengan proses asesmen kemudian dilakukan peningkatan kapasitas melalui pelatihan kewirausahaan, pengajuan proposal wirausaha, pemberian modal bergulir dan pendampingan secara berkala kepada peserta.
Diselenggarakan secara daring pada 18 Januari 2023, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan strategi pemasaran bagi anggota koalisi PWYP Indonesia, sehingga organisasi anggota koalisi dapat membuat perencanaan dan strategi pemasaran untuk unit usahanya kedepan.Hadir sebagai trainer dalam pelatihan ini diantaranya adalah Dayang Melati, pengusaha CV Dynamic Indonesia Merdeka; Anita Briana, CEO Moana Bike; dan Muhammad Herwan, wirausaha dan perwakilan Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR). Materi yang diberikan oleh para trainer meliputi kiat-kiat bisnis serta sharing session perspektif dari pelaku usaha.
Aryanto Nugroho, Koordinator Nasional PWYP Indonesia membuka pelatihan ini dengan menyampaikan bahwa PRECISE Project ini merupakan salah satu mandat dari Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) PWYP Indonesia untuk melakukan pengembangan unit usaha organisasi koalisi, agar bisa lebih mandiri dalam menjalankan program kerja kedepannya tanpa bergantung kepada donor. Usai pembukaan, Meliana Lumbantoruan, Deputi Direktur PWYP Indonesia memaparkan pengantar pelatihan. Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan oleh anggota koalisi untuk memperkaya pengetahuan dalam bidang pemasaran. Sehingga, ilmu yang didapat dari pelatihan ini dapat diimplementasikan oleh organisasi anggota koalisi ketika mengembangkan unit usaha.
Materi pertama dipaparkan oleh Dayang Melati, meliputi strategi pemasaran secara digital yang saat ini harus mulai dikuasai oleh para pelaku usaha. Menggunakan istilah dari Seth Godin “People don’t buy your goods, but they buy stories and connection.” Istilah ini mengisyaratkan bahwa seseorang membeli suatu produk bukan hanya didasarkan pada kebutuhan, namun juga dalam rangka membangun jaringan. Dalam digital marketing, hal yang utama adalah pelayanan. Hal inilah yang dapat menjadi dasar memperkuat jaringan dan interaksi customer terhadap produk. Evaluasi berkala juga penting untuk dilakukan agar strategi pemasaran ini dapat terus up-to-date dan menstabilkan penjualan produk yang dipasarkan.
Muhammad Herwan, berbagi pengalaman dalam perspektif pelaku usaha dengan memberi motivasi bahwa aktivis, atau pegiat masyarakat sipil juga memiliki kesempatan yang sama dalam berwirausaha, menepis pemikiran ‘tidak berani mengambil risiko menjadi pelaku usaha’ dengan cara manajerial organisasi dan unit bisnis yang seimbang. Ia mengatakan bahwa pengembangan unit usaha juga merupakan langkah untuk memajukan organisasi. Unit bisnis organisasi masyarakat sipil akan stabil jika strategi pemasaran dilakukan secara optimal dengan tetap memperhatikan alur dan manajeman keuangan antara kepentingan advokasi, dan kepentingan unit bisnis.
Pelatihan ini juga menjadi sarana bagi organisasi peserta PRECISE Batch I untuk berbagi konsep bisnis yang sedang dikembangkan dan progress masing-masing unit usahanya pasca penerimaan modal bergulir yang diberikan oleh Sekretariat Nasional PWYP Indonesia. Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kemandirian ekonomi organisasi koalisi serta menjadi alternatif pendanaan bagi lembaga.