Organisasi masyarakat sipil sejatinya berada di garis depan untuk mempercepat adanya perubahan sosial yang mendorong sistem yang lebih adil dan setara. Tren menurunnya hibah asistensi pembangunan global seiring dengan beranjaknya Indonesia dari lower menjadi upper middle income country, menjadi tantangan bagi organisasi masyarakat sipil dalam menentukan strategi pengembangan organisasi dalam rangka mendorong perubahan sosial tersebut. PWYP Indonesia atas dukungan The Ford Foundation melalui program BUILD berkomitmen menjalankan strategi pengembangan kapasitas dan kemandirian lembaga koalisi, serta melakukan kolaborasi strategis dengan badan publik pemerintah dalam mendorong perbaikan tata kelola kebijakan.
Dibutuhjan diskusi mendalam dan upaya internalisasi bagi PWYP Indonesia terkait desain, siklus, strategi maupun rencana kegiatan, guna memastikan program berjalan secara efektif dan tepat sasaran. Internalisasi program ini, dilakukan melalui Workshop Penajaman Desain dan Strategi Program BUILD yang dilakukan secara luring dan daring.
Meliana Lumbantoruan, Program Manager BUILD PWYP Indonesia, menyebut bahwa desain program ini memuat dua tujuan utama. Pertama, PWYP Indonesia memiliki kapasitas institusi dan jaringan yang kuat, standar operasional dan prosedur yang semakin baik, dan memiliki kepemimpinan yang kuat dalam mendorong perubahan sosial dan reformasi kebijakan publik. Kedua, PWYP Indonesia menjadi lebih independen, memiliki daya tahan dan keberlanjutan dengan memiliki kapabilitas dalam menghasilkan pendapatan/melakukan fundraising. Tujuan pertama berfokus pada pelaksanaan assessment organisasi dan pemetaan kapasitas koalisi untuk mengidentifikasi aspek kebutuhan peningkatan kapasitas, penyusunan strategi jangka menengah dan tahunan koalisi, peningkatan SOP keamanan baik secara fisik maupun digital. Sementara yang kedua lebih berfokus pada pengembangan organisasi dalam mendesain dan mengelola portofolio proyek, serta strategi fundraising agar lebih kompetitif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, workshop tersebut juga mendiskusikan n project milestone secara bertahap dalam tiga dan lima tahun ke depan. Tahapan tersebut dimulai dari persiapan proyek dan assessment kebutuhan koalisi, melakukan Capacity Building, mengembangkan Knowledge Sharing Mechanism, menyusun Exit Strategy, hingga transisi pasca BUILD. Selain itu juga mendiskusikan strategi penguatan kemandirian organisasi melalui rencana pendirian entitas usaha baru sebagai bagian dari strategi untuk mendatangkan pendapatan guna mendukung kerja-kerja koalisi.
Kerja-kerja kolaboratif juga didorong dengan penguatan kapasitas masing-masing lembaga anggota koalisi. PWYP Indonesia percaya bahwa institusi akan bekerja dengan sangat baik ketika ia mampu mencapai visi dan misi secara strategis, terhubung dengan mitra yang strategis, serta mampu memperluas cakupan pekerjaannya untuk kemaslahatan masyarakat yang lebih luas.
Penulis: Chitra Regina Apris
Editor: Aryanto Nugroho