Jakarta – Minggu, 2 Juni 2024, keramaian aktivitas Car Free Day (CFD) di kawasan Sudirman-Thamrin, semakin dipenuhi semangat dan optimisme saat Koalisi Indonesia Bebas Emisi menyelenggarakan “Pawai Indonesia Bebas Emisi 2050”. Pawai dengan rute Terowongan Kendal hingga Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) ini berhasil menarik partisipasi sekitar 300 hingga 500 peserta, termasuk perwakilan Publish What You Pay (PWYP) Indonesia yang hadir untuk mengamplifikasikan dukungan mereka terhadap visi Indonesia Bebas Emisi 2050. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan para aktivis lingkungan, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan dan menyuarakan isu transisi energi berkeadilan serta krisis iklim.

Komitmen Indonesia untuk mencapai Emisi Nol Bersih pada 2060 atau lebih awal, serta pengesahan skema Just Energy Transition Partnership (JETP) melalui Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) tahun lalu, merupakan langkah-langkah penting. Namun, beberapa kebijakan terbaru seperti revisi penurunan target bauran energi terbarukan dalam Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN), yang akan memperbaharui PP Nomor 79 tahun 2014, justru merupakan langkah mundur dalam komitmen transisi energi berkeadilan. Misalnya, target bauran energi terbarukan yang semula 23% pada 2025 diturunkan menjadi 17-19%, sementara target tahun 2050 yang semula 31% dinaikkan menjadi 70-72% pada 2060. Kedua revisi ini perlu dikritisi dan diawasi karena capaian bauran energi selalu di bawah target, termasuk capaian bauran hanya 13.1% pada akhir 2023.

Dalam menanggapi fenomena ini, berbagai elemen masyarakat harus menyuarakan pendapat dan keinginan mereka. Target-target energi terbarukan akan berdampak langsung pada ketersediaan energi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan terhadap energi bersih serta proses transisi yang berkeadilan harus disuarakan, mengingat perencanaan dan realisasi keduanya diatur oleh pemerintah.

Pawai Indonesia Bebas Emisi 2050 bertujuan untuk memperkenalkan isu transisi energi berkeadilan serta krisis iklim, perkembangan transisi energi di Indonesia di berbagai sektor, dan pilihan keterlibatan masyarakat dalam proses transisi energi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyuarakan tuntutan transisi energi di Indonesia yang lebih ambisius. Rangkaian kegiatan dalam pawai ini meliputi pawai itu sendiri, memberikan rekomendasi kebijakan pada Kementerian ESDM Indonesia, serta lomba poster dan lomba kostum yang kreatif.

Rangkaian kegiatan dalam pawai ini sangat beragam. Selain pawai itu sendiri, ada juga sesi di mana para peserta memberikan rekomendasi kebijakan kepada Kementerian ESDM Indonesia. Rekomendasi ini merupakan hasil dari diskusi dan pemikiran mendalam berbagai elemen masyarakat yang terlibat dalam transisi energi. Tidak hanya itu, untuk menambah semarak acara, juga diadakan lomba poster dan lomba kostum. Lomba ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan kepedulian masyarakat terhadap isu-isu lingkungan dan energi.

Tujuan lain dari kegiatan ini adalah menyuarakan tuntutan agar transisi energi di Indonesia dilakukan dengan lebih ambisius. Keterlibatan aktif berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum, sangat diperlukan untuk mewujudkan Indonesia Bebas Emisi 2050. Dalam pawai ini, berbagai platform penguatan kapasitas elemen masyarakat juga diperkenalkan. Platform-platform ini dirancang untuk memudahkan masyarakat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam mendukung upaya pengurangan emisi. Dengan adanya platform ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan yang bertujuan mengurangi emisi dan menjaga kelestarian lingkungan.

Pawai Indonesia Bebas Emisi 2050 bukan sekadar kegiatan jalan bersama, tetapi sebuah gerakan yang menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam upaya bersama untuk mencapai tujuan mulia: Indonesia yang lebih bersih dan bebas emisi pada tahun 2050. Partisipasi PWYP Indonesia dan berbagai elemen masyarakat lainnya menunjukkan bahwa kolaborasi dan dukungan luas sangat mungkin dan diperlukan untuk menciptakan perubahan yang berarti. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar dan tergerak untuk berperan aktif dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. (EN)