Belakangan ini ramai diperbincangkan terkait skema pengembangan Blok Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi Masela yang terletak di laut lepas Maluku. Perdebatan terjadi dalam menentukan skema mana yang lebih baik antara onshore dan offshore. Artikel ini, akan membahas secara umum perbandingan antara kedua skema tersebut.

Apa pengertian onshore dan offshore?

Onshore, diterjemahkan dari Bahasa Inggris yang berarti daratan yang mendekati laut atau berada di daratan dan bukan di laut1, merujuk ke pekerjaan yang terkait dengan bangunan/struktur yang berada di daratan hingga daerah garis pantai untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Contoh dari pekerjaan onshore adalah kilang dan sumur bor yang berada di daratan.

Gambar 1 Contoh proyek onshore

Sumber: cbi.com

Gambar 2 Drilling rig pada onshore

Sumber: yabiladi.com

Sedangkan Offshore, berarti jauh dari atau berjarak dari daratan2, merupakan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang dilakukan di lepas pantai atau jauh dari daratan. Dalam kegiatan offshore, eksplorasi dan eksploitasi dilaksanakan dengan menggunakan Platform Lepas Pantai terpancang (Jacket, Jack up dan lain-lain) maupun terapung (Spar, TLP, FPSO dan lain-lain).

Gambar 3 Offshore platform tipe Jacket

Sumber: 2b1stconsulting.com dan fisheries.noaa.gov

Gambar 4 Offshore platform jenis FPSO

Sumber: pinterest.com dan wikipedia.org

Apakah yang membedakan Onshore dan Offshore?

Kilang onshore lebih mudah dijangkau dibandingkan kilang offshore, karena lokasi dari kilang itu sendiri dapat berada di tengah hutan, puncak gunung, tengah gurun, bahkan di pinggir sebuah kota atau desa. Ketentuan yang dibutuhkan untuk membuat sumur bor di darat terbilang lebih mudah dibandingkan lepas pantai. Namun karena sudah banyaknya eksplorasi dan eksploitasi di daratan, maka peluang menemukan cadangan migas baru pun lebih kecil dibanding di lautan.

Selain itu, tantangan untuk eksplorasi minyak dan gas pada offshore lebih besar daripada onshore. Proyek pembangunan kilang onshore harus memperhitungkan kekuatan tanah untuk fondasi dan beban angin, sedangkan di laut ada aspek lain yang perlu diperhitungkan, yaitu beban yang timbul dari gerakan arus dan gelombang laut. Hal ini memerlukan tenaga dan keahlian yang lebih kompleks dalam merancang kilang tersebut.

Terlebih lagi biaya operasional yang diperlukan untuk eksplorasi offshore lebih mahal dibandingkan onshore. Dari segi pembangunan, bahan struktur yang digunakan dalam proyek offshore tidak bisa sembarangan, prtlu ada pertimbangan terkait faktor lingkungan laut seperti korosi dan kegagalan yang disebabkan pertumbuhan biota laut. Namun, kelebihan dari offshore rig adalah strukturnya dapat dipindahkan karena menggunakan platform terapung seperti Floating Production Storage and Offloading (FPSO) dan Tension Leg Platform (TLP), sehingga dapat digunakan kembali untuk eksplorasi di lokasi lain setelah selesai mengekstrak minyak dan gas dari lokasi sebelumnya.

Berikut ini adalah salah satu contoh perbandingan mengenai hal-hal diatas, yaitu mengenai pengembangan Blok Wilayah Kerja Migas Masela di Maluku.

Gambar 4 Offshore platform jenis FPSO

Sumber: https://mediaindonesia.com/ekonomi/31471/blok-masela-utamakan-indonesia-timur

Perlu diketahui bahwa Blok Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi terletak di laut lepas Maluku. Dalam skema onshore, eksploitasi migas dilakukan di laut menggunakan anjungan lepas pantai terapung untuk proses pengeborannya. Hasil dari pengeboran tersebut kemudian dikirim ke daratan menggunakan pipa bawah laut ataupun kapal tanker untuk diproses lebih lanjut menjadi gas alam yang dicairkan/Liquefied Natural Gas (LNG) sehingga gas bumi hasil pengeboran dapat dijual dan dikonsumsi. Pada skema ini, selain dibutuhkan fasilitas pengeboran lepas pantai, karena letak sumur yang berada di laut lepas, diperlukan juga fasilitas produksi LNG yang berada di daratan dan juga sistem perpipaan atau transportasi dari laut ke darat. Berbeda dengan skema offshore yang tidak memerlukan fasilitas produksi di daratan, dikarenakan aktivitas produksi LNG bisa dilakukan di atas anjungan atau platform. Dalam skema offshore, gas bumi hasil pengeboran langsung diproses menjadi LNG yang kemudian dikirim ke darat menggunakan kapal tanker untuk langsung dijual dan dikonsumsi. Namun penggunaan skema offshore memerlukan anjungan lepas pantai yang lebih kompleks dikarenakan produksi LNG harus dilakukan di atas anjungan.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan dalam skema onshore dan offshore3:

Aspek Onshore Offshore
Infrastruktur Anjungan lepas pantai (pengeboran), fasilitas produksi di darat, sistem transportasi (pipa atau tanker) Anjungan lepas pantai (pengeboran dan produksi), sistem transportasi (tanker)
Pengadaan Lahan Tidak terbatas Terbatas
Konflik Lahan Mungkin terjadi, karena dibutuhkannya pembangunan fasilitas di darat Tidak ada karena aktivitas di laut lepas
Dampak Sosial dan Lingkungan Kemungkinan terdapat dampak sosial karena di darat, lingkungan bisa jadi tercemar Dampak sosial yang timbul sangat sedikit atau tidak ada, lingkungan bisa jadi tercemar
Fasilitas setelah masa eksploitasi selesai Fasilitas di darat sulit untuk dipindahkan, bisa digunakan untuk produksi LNG dari sumur lain Anjungan lepas pantai bisa pindah tempat ke lokasi eksploitasi lain karena bersifat terapung
Perawatan Lebih mudah dan murah karena akses di darat Lebih sulit dan mahal karena di laut

Sebaran blok migas yang dikelola secara offshore dan onshore

Di Indonesia, sudah banyak terjadi aktivitas eksploitasi migas dalam skema onshore maupun offshore. Berikut adalah beberapa data sebaran blok migas yang ada di Indonesia4 (dilansir oleh SKK Migas pada 1 Januari 2020).

No Wilayah Kerja Blok/Lokasi Operator Komoditas Status
1 Region I (Sumatra, Kepulauan Riau, dan Pulau Natuna) Bangko Petrochina Minyak dan Gas Onshore
2 Batanghari Gregory Gas Onshore
3 Belida Sele Raya Minyak dan Gas Onshore
4 Bentu EMP Gas Onshore
5 Aceh Blok A Medco Gas Onshore
6 CPP BOB – BSP dan Pertamina Minyak Onshore
7 Corridor CONOCO PHILLIPS Gas Onshore
8 Duyung West Natuna Minyak dan Gas Offshore
9 Gebang EMP Minyak dan Gas Onshore dan Offshore
10 Jabung Petrochina Minyak dan Gas Onshore
11 Jambi-Merang PHE Minyak dan Gas Onshore
12 Kakap Star Energy Minyak dan Gas Offshore
13 Kampar PHE Minyak Onshore
14 Karang Agung ODIRA Minyak dan Gas Onshore
15 Kisaran Pacific Minyak dan Gas Onshore
16 Korinci Baru Kalila Gas Onshore
17 Krueng Mane ENI Minyak dan Gas Offshore
18 Langgak SPR Minyak Onshore
19 Lemang Mandala Energy Minyak dan Gas Onshore
20 Lematang Medco Minyak dan Gas Onshore
21 Lhokseumawe Zaratex Gas Onshore dan Offshore
22 Mahato Texcal Minyak Onshore
23 Selat Malaka EMP Minyak dan Gas Onshore dan Offshore
24 Merangin II Sele Raya Minyak dan Gas Onshore
25 Laut Natuna Blok A Premier Gas Offshore
26 Sumatra Utara Blok B PHE Minyak dan Gas Onshore
27 Sumatra Utara Offshore PHE Minyak dan Gas Offshore
28 Natuna Barat Laut AWE Gas Offshore
29 Ogan Komering PHE Minyak dan Gas Onshore
30 Palmerah Tately Minyak dan Gas Onshore
31 Pandan Tropik Minyak dan Gas Onshore
32 Raja dan Pendopo PHE Minyak dan Gas Onshore
33 Rimau Medco Minyak dan Gas Onshore
34 Rokan Chevron Minyak dan Gas Onshore
35 Selat Panjang SGE Minyak dan Gas Onshore
36 Sembilang Mandiri Panca Usaha Minyak dan Gas Onshore
37 Siak PHE Minyak Onshore
38 Jambi Selatan Jindi Minyak dan Gas Onshore
39 Laut Natuna Selatan B Medco Minyak dan Gas Offshore
40 Sumatra Selatan Medco Minyak dan Gas Onshore
41 Bukit Barisan Barat Daya Rizki Gas Onshore
42 Tonga EMP Minyak dan Gas Onshore
43 Tungkal MontD’Or Minyak Onshore
44 Air Komering Barat Tiarabumi Minyak dan Gas Onshore
45 Region II (Jawa dan Kalimantan) Alas Dara Kemuning Pertamina Minyak dan Gas Onshore
46 Bangkanai Medco Minyak dan Gas Onshore
47 Bawean Camar Minyak Onshore dan Offshore
48 Bengara I Medco Minyak dan Gas Onshore dan Offshore
49 Brantas Minarak Gas Onshore
50 Bulu Kris Energy Gas Offshore
51 Cepu Exxon Mobil Minyak Onshore
52 Kangean Kangean Energy Gas Onshore dan Offshore
53 Ketapang Petronas Minyak Offshore
54 Madura Offshore Ophir Gas Offshore
55 Selat Madura Husky-CNOOC Minyak dan Gas Offshore
56 Muriah Petronas Gas Offshore
57 Nunukan PHE Minyak Offshore
58 ONWJ PHE Minyak dan Gas Offshore
59 Pangkah Saka Gas Offshore
60 Pasir Pasir Minyak dan Gas Onshore
61 Randugunting PHE Gas Onshore dan Offshore
62 Sanga-Sanga PHE Minyak dan Gas Onshore
63 Simenggaris JOB Medco Minyak dan Gas Onshore
64 Sumatra Tenggara PHE Minyak dan Gas Offshore
65 Tarakan Medco Minyak dan Gas Onshore
66 Tuban PHE Minyak dan Gas Offshore
67 Wailawi Benuo Taka Minyak dan Gas Onshore
68 Wain Pandawa Minyak dan Gas Onshore
69 Madura Barat Offshore PHE Minyak dan Gas Offshore
70 Region III (Indonesia bagian Timur) Berau BP Minyak dan Gas Offshore
71 Bontang StarBorn Minyak Offshore
72 Bula Kalrez Minyak Onshore
73 Kalimantan Timur dan Attaka PHKT Minyak dan Gas Onshore dan Offshore
74 Sepinggan Timur ENI Gas Offshore
75 Ganal Chevron Minyak dan Gas Offshore
76 Kasuri Genting Minyak dan Gas Onshore dan Offshore
77 Kepala Burung Petrogas Minyak dan Gas Onshore
78 Mahakam PHM Minyak dan Gas Onshore dan Offshore
79 Selat Makassar Chevron Minyak dan Gas Offshore
80 Masela Inpex Gas Offshore
81 Muara Bakau ENI Gas Offshore
82 Muturi BP Gas Onshore dan Offshore
83 Rapak Chevron Minyak dan Gas Offshore
84 Salawati Petrogas Minyak dan Gas Onshore dan Offshore
85 Sebuku Pearl Gas Onshore dan Offshore
86 Sengkang Energy Equity Gas Onshore
87 Senoro-Toili JOB Medco Gas Onshore dan Offshore
88 Seram Non Bula CITIC Minyak Offshore
89 Tarakan Offshore Manhattan Minyak dan Gas Offshore
90 Salawati Barat MontD’Or Minyak dan Gas Onshore dan Offshore
91 Wiriagar BP Gas Onshore

Oleh Hadian Bagas Widyawan dan Kevin Alief Adityaputra

  1. Walter, E., 2008. Cambridge advanced learner’s dictionary. Cambridge university press.
  2. Walter, E., 2008. Cambridge advanced learner’s dictionary. Cambridge university press.
  3. Annisa Ayu Artanti, 2016. Kelebihan dan Kekurangan Fasilitas Offshore atau Onshore Blok Masela. https://www.medcom.id/ekonomi/energi/1bV0OgaK-kelebihan-dan-kekurangan-fasilitas-offshore-atau-onshore-blok-masela (diakses 02/02/2021)Annisa Ayu Artanti, 2016. Kelebihan dan Kekurangan Fasilitas Offshore atau Onshore Blok Masela. https://www.medcom.id/ekonomi/energi/1bV0OgaK-kelebihan-dan-kekurangan-fasilitas-offshore-atau-onshore-blok-masela (diakses 02/02/2021)
  4. Badaruddin, M., 2018. Dinamika Industri Migas dan Pertambangan di Indonesia. Jakarta: Jurusan Ilmu Poilitik, Universitas Bakrie

Bagikan