Jakarta – Urgensi keterwakilan perempuan di kursi anggota Dewan Energi Nasional (DEN) kembali disuarakan masyarakat sipil. Di antaranya Publish What You Pay (PWYP) Indonesia dalam diskusi bertema Memberdayakan Perubahan: Urgensi Keterwakilan Perempuan dalam Dewan Energi Nasional (DEN), yang diselenggarakan di Menteng, Jakarta Pusat, 29 Oktober 2025.

Hadir sebagai narasumber, Anggota Komisi XII DPR RI Syarif Fasha, Sekretaris Jenderal DEN Dadan Kusdiana, Vice President (VP) Human Capital & Business Support PT Perta Life Insurance-Pertamina Group Manganarap Rabehka Nathalia dan Direktur Eksekutif Kalyanamitra Ika Agustina.

Kepala Divisi Riset dan Advokasi PWYP Indonesia R. Mouna Wasef mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian agenda advokasi mendorong keterwakilan perempuan dalam anggota. Pengawalan seleksi penyaringan anggota DEN telah dilakukan sejak pembukaan pengumuman pendaftaran dilakukan Mei lalu.

“PWYP bersama koalisi melakukan diskusi terbuka, kemudian aksi kampanye dan audiensi tim penyaringan berkaitan dengan mendorong peran dan keterwakilan perempuan dalam anggota pemangku kepentingan DEN. DEN ini memiliki kewenangan penting dalam menyusun kebijakan energi nasional dan koordinasi kebijakan di sektor
energi. Kami mendorong afirmasi 30 persen perempuan dalam kursi anggota DEN,” katanya.

Syarif Fasha sebagai perwakilan Komisi XII DPR mengatakan, mendukung keterlibatan peran perempuan dalam ruang publik, termasuk dalam DEN. Ia juga menekankan, afirmasi seyogyanya disampaikan dengan pendekatan kompetensi. Selaras, Fasha juga membuka ruang kepada publik untuk menyampaikan masukan kepada DPR terkait
penyaringan anggota DEN.

Di mana, berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, pemilihan anggota DEN dari pemangku kepentingan dipilih oleh DPR. “Dukungan politik terhadap calon APK (Anggota Pemangku Kepentingan) sangat penting. Bila ditanya lebih penting dukungan politik daripada kompetensi, kami di DPR, tidak mau mengusulkan sesuatu yang tidak ada kompetensinya. Tolong untuk bantu kami mengenai informasi calon yang punya kompetensi. Apakah kursi anggota DEN bisa diisi perempuan, sangat bisa sekali. Dan saya yakin, yang lolos tes wawancara memiliki kompetensi,”katanya.

Dadan Kusdiana mengungkapkan, penyaringan calon anggota DEN kini telah memasuki tahap pengumuman hasil wawancara. Pihaknya, akan segera mengumumkan siapa saja nama-nama yang lolos tahapan tes wawancara. Dadan memberi bocoran, dari 16 nama yang lolos tes tersebut, dua di antaranya perempuan. “Calon yang masuk (lolos) pastipunya kompetensi, termasuk perempuan,” katanya.

Sementara dari Kalyanamitra menjelaskan pentingnya keterlibatan perempuan dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan, termasuk di DEN. Yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan agenda mewujudkan transisi energi yang berkeadilan.

“Maka penting kita melihat relasi perempuan dan energi yang masih belum setara. Perempuan penting terlibat, karena kerja domestik erat dengan energi. Perempuan yang menjadi agen dan aktor dalam mengupayakan transisi energi,” kata Ika Agustina.

Seperti diketahui, seleksi atau penyaringan anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan tengah berjalan. Tahapan penyaringan dimulai sejak Mei lalu. Hingga kini, rangkaian seleksi telah masuk tahap wawancara. Pasca tes wawancara, tim penyaringan akan mengumumkan 16 nama yang lolos tes wawancara tersebut. Kemudian, 16 nama
akan diserahkan ke DPR. Berdasarkan UU Energi, DPR akan menentukan 8 anggota DEN unsur pemangku kepentingan dari 16 nama tersebut.

Narahubung:

Mouna: WA 081284436297
Iyan: WA 082251016033

Privacy Preference Center

Skip to content