Written By Indopetro portal on Jumat, 04 Juli 2014 | 09.50

indoPetroNews.com – Visi dan misi energi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres/cawapres) dinilai terlalu mengambang. Sehingga, masih sulit untuk dipahami alur pemikiran sistematisnya.

“Sebenarnya untuk hal-hal yang terkait dengan ekonominya, seperti sektor energi, dalam visi dan misinya itu seharusnya bisa dimasukan perkiraan alokasi anggaran dan dari mana anggaran serta lainnya. Sehingga, memberikan gambaran yang lebih terukur,” terang Maryati Abdullah, Koordinator Nasional Publish What You Pay Indonesia kepada indoPetroNews.com di sela-sela diskusi “Membedah Visi-Misi Capres di Bidang Sumber Daya Alam, Energi dan Lingkungan Hidup” di Jakarta, (3/7).
Menurutnya, capres juga harus mempunyai prioritas. “Hal ini agar pembangunan energi ke depan bisa terukur biayanya. Kalau semuanya mau dikerjakan, jangan-jangan nanti mangkrak di tengah jalan karena tidak ada budget,” ungkapnya.
Perempuan berjilbab ini menilai, kedua pasang capres ini sama-sama memiliki “mis” anggaran dalam visi dan misinya. “Memang dalam capres ini yang dijual gagasan yang memberi harapan, sehingga semuanya itu “angin surga”, meskipun nantinya janji itu belum tentu bisa terimplementasi,” terangnya
Terkait energi baru dan terbarukan (EBT), papar Maryati, kedua capres memang memiliki perhatian terhadap EBT, namun perhatian itu belum bisa tergambarkan secara terukur.”Sebab, dalam visi dan misi yang ada memang tidak mencantumkan target, budget serta prioritas,” terangnya.
Dengan begitu, lanjutnya, pengembangan EBT secara sistematis di Indonesia masih belum bisa terlalu diharapkan. “Ada iya memang ada, namun akhirnya suka udah bisa ketebak,” terangnya.
Kendati begitu, Ia berharap, pengembangan EBT bisa lebih dari sebelumnya, terlebih kebutuhan akan energi terus meningkat dengan suplay yang semakin menurun.(ris)