Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, menyatakan bahwa perubahan iklim memiliki dampak besar terhadap ekonomi Indonesia. Hitungannya menunjukkan bahwa kerugian ekonomi yang ditanggung oleh Indonesia akibat perubahan iklim mencapai Rp 112 triliun dalam tahun ini saja, setara dengan 0,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Filianingsih menyoroti salah satu contoh nyata akibat perubahan iklim di Indonesia, yaitu peningkatan permukaan air laut sekitar 0,8 sampai 1,2 cm per tahun yang mengancam kelangsungan hidup masyarakat pesisir, tempat sekitar 64 persen penduduk Indonesia tinggal. Perubahan iklim juga berdampak pada tren kenaikan suhu di Indonesia, dengan kenaikan rata-rata suhu mencapai 0,03 derajat Celsius per tahun dalam kurun waktu 1981-2018.

Menurut laporan dari lembaga riset Swiss pada tahun 2021, cuaca ekstrem dapat menyebabkan kerugian hingga 10 persen dari PDB global pada tahun 2050.