Jakarta, PWYP Indonesia – Agenda Prioritas keempat Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) PWYP Indonesia menekankan pada penguatan kapasitas dan pengembangan kemandirian organisasi. Penguatan yang dimaksud tidak hanya pada ranah tata kelola organisasi, melainkan juga mencakup mengembangkan kemandirian keuangan dan ketahanan ekonomi organisasi. Kerja-kerja advokasi dalam mendorong reformasi tata kelola sumber daya ekstraktif tentunya harus didukung oleh kualitas manajerial dan ekonomi internal organisasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi akan mampu, tumbuh, dan bertahan dan berkembang di masa depan. Berlandaskan hal tersebut, Sekretariat Nasional PWYP Indonesia menyelenggarakan “Pelatihan Mengenal Investasi Bagi Organisasi Non-Laba” yang diikuti oleh staf sekretariat nasional dan anggota koalisi PWYP Indonesia.
Pelatihan mengenal investasi ini menghadirkan Ibu Juliantika Handayani sebagai fasilitator. Beliau adalah seorang Founder Cenayank Saham. Dilakukan secara Hybrid melalui kanal daring Zoom, dan lokasi luring bertempat pada Kantor Sekretariat Nasional PWYP Indonesia pada 23 Mei 2022. Didukung oleh Ford Foundation melalui program BUILD, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anggota koalisi dalam pengenalan investasi dana, membantu meningkatkan kapasitas dalam mengembangkan portofolio investasi dana, memperkuat kapasitas organisasi dan SDM dalam mengelola investasi dana khususnya saham, serta menemukan alternatif pendanaan organisasi diluar dukungan donor.
Pelatihan ini menjadi krusial mengingat pada tataran organisasi non-laba, hal ini masih belum marak dilakukan. Pada internal organisasi, sebagian lainnya awam terkait pengetahuan dasar mengenai investasi, termasuk secara teori, juga praktik. Dalam pelatihan ini, peserta dikenalkan basis pengetahuan mulai dari pengenalan, jenis, risiko investasi pasar uang, obligasi, saham, dan reksadana. Materi yang dimuat pada pelatihan ini mencakup materi investasi saham dan peraturan terkait. Serta melibatkatkan praktik mini-observing trading saham, bagaimana cara melihat saham dari sisi fundamental (Laporan Keuangan Perusahaan Tbk/Terbuka), cara melihat saham real-time, serta waktu yang optimal untuk melakukan jual beli saham.
Pelatihan ini dimulai dari pengenalan dasar investasi yang merupakan upaya mengalokasikan sumber daya, umumnya uang, dengan harapan dapat menghasilkan pendapatan atau keuntungan. Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih sesuai dengan profil risiko. Deposito berjangka, investasi emas, reksadana, obligasi, maupun saham adalah jenis investasi umum yang dapat dipilih, dan masing-masing memiliki potensi risiko yang berbeda-beda.
Investasi yang paling menguntungkan, menjanjikan dan tentunya juga aman, minimal memiliki resiko yang kecil. Meskipun salah satu prinsip berinvestasi adalah “High Risk High Return”, yang artinya semakin besar resiko berinvestasi maka akan berpeluang cukup besar pula keuntungan yang akan diperoleh.
Setelah mengenal jenis, potensi dan manfaat investasi, publik juga harus memahami bahwa investasi jenis apapun memiliki risiko yang bervariasi. Penting untuk pemula yang akan memulai investasi untuk memahami profil risiko masing-masing individu. Tujuan utama investasi adalah melindungi nilai uang dengan harapan mendapatkan profit di masa depan. Bijak dalam melakukan dan mengelola investasi merupakan modal utama untuk menjalankan investasi yang aman dan berkelanjutan. Upaya meminimalisir risiko dapat dilakukan dengan cara brainstorming dan mengikuti perkembangan berita seputar investasi di berbagai kanal digital maupun cetak.
Pelatihan mengenal investasi ini merupakan salah satu langkah awal bagi Sekretariat PWYP Indonesia bersama anggota koalisi dalam menjalankan mandat agenda prioritas GBHK, untuk mencapai indikator meningkatnya kapasitas pengelolaan keuangan dan strategi fundraising yang baru dengan memiliki unit pengembangan ekonomi yang efektif mendorong kemandirian keuangan lembaga dan keberlanjutan dukungan bagi anggota koalisi. (NR/CRA/ML/AN)
Penulis: Nerawati
Editor: Chitra Regina Apris & Meliana Lumbantoruan
Reviewer: Aryanto Nugroho